Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Senam pertama kali digelar pada Asian Games (AG) 1974 di Teheran, Iran. Sejak saat itu, China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, mendominasi cabang yang mempertandingkan banyak nomor itu.
Adapun Indonesia belum sekali pun meraih medali dari senam di Asian Games.
Karena itu, Indonesia ingin memaksimalkan pelatnas senam demi memperlebar peluang meraih medali perdana pada Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018.
"Indonesia memang belum pernah meraih medali di AG, tapi kita pernah duduk di ranking empat pada nomor tim senam artistik. Karena itu, kami ingin memaksimalkan peluang di AG 2018 dengan menurunkan tim utama," kata Dian Arifin, manajer tim pelatnas senam kepada BolaSport.com.
"Peluang medali memang ada, tapi kami tak menjanjikan medali," ucap Dian.
Senam artistik pun berharap bisa mengejar peluang meraih medali dari nomor perseorangan.
Pada Asian Games 2018, tiga disiplin senam bakal digelar yakni senam artistik, senam ritmik, dan trampolin.
(Baca juga: Tai Tzu Ying Incar Gelar pada Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018)
Senam artistik mempertandingkan 14 nomor (delapan putra dan enam putri) dan 12 nomor di antaranya adalah nomor perseorangan.
"Dari 12 nomor perseorangan itu, semoga Indonesia bisa mendapatkan peluang medali," kata Dian.
Peluang Indonesia terdapat di nomor kuda-kuda lompat putra, balok keseimbangan putri, dan lantai putri.
Rifda Irfanaluthfi yang meraih medali emas di nomor balok keseimbangan putri dan perak di kuda-kuda lompat pada SEA Games 2017 serta merebut perunggu di Piala Mikhail Voronin 2017 pada nomor lantai memang menjadi salah satu harapan Indonesia.
"Para atlet Indonesia sudah masuk level Asia, namun memang masih ada yang perlu diperbaiki,” tutur mantan pesenam tahun 1970-80an ini.
Saat ini, sebanyak 12 pesenam yang dipelatnaskan dari kategori senam artistik dan senam ritmik.