Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

15 Tim Siap Adu Kecepatan pada Tour de Indonesia 2018

By Yakub Pryatama - Selasa, 23 Januari 2018 | 15:34 WIB
Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, dalam acara jumpa pers Tour de Indonesia pada Selasa (8/11/2016) (ADE JAYADIREJA/JUARA.net)

Lomba balap sepeda Tour de Indonesia (TdI) akan menggelar empat etape dari Jawa hingga Bali pada 25-28 Januari. 

TdI kini masuk kategori 1. Sebelumnya, TdI berada di kategori 2.

TdI berstatus 2.1, dengan 2 merupakan penanda balapan multietape dan 1 adalah kategori balapan.

TdI juga akan menjadi arena adu kecepatan untuk 19 tim sepeda dari berbagai negara yang telah terdaftar sebagai peserta TdI 2018.

Selain tiga tim nasional (Indonesia, Malaysia, Mongolia dan Eritrea), seluruh tim yang ikut TdI merupakan klasifikasi tim kontinental.

"Seluruh peserta TdI 2018 adalah tim kontinental dari berbagai negara,” tutur Parama Nugroho, selaku Ketua Komite Perlombaan PB ISSI.

Berdasarkan kategori UCI (Federasi Balap Sepeda Dunia), klasifikasi tim balap sepeda road race (jalan raya) dibagi tiga klasifikasi yaitu UCI World Teams (tim dunia), kontinental profesional, dan kontinental.

(Baca juga: Juara di Turnamen Vois Cup Jadi Modal Tim Basket Putri Tenaga Baru Hadapi Seri 2 Srikandi Cup di Surabaya)

Tim dunia bisa berpartisipasi di tiga kategori balap sepeda road race, yakni World Tour (WT), Hors Categorie (HC), dan kategori 1.

Tim kontinental profesional dapat mengikuti empat kategori balap sepeda, hanya di kategori WT harus menggunakan wild card. Terakhir, tim kontinental hanya bisa mengikuti kategori 1 dan 2.

Tak hanya itu, TdI akan memberikan unsur budaya khas Indonesia pada jersey yang akan diberikan pada pebalap saat memenangkan empat nomor lomba. Penyelenggara sengaja memberikan nama jersey dengan Bahasa Sunda agar dapat menunjukkan keberagaman budaya Indonesia.

Berikut empat jersey yang akan digunakan para pemenang TdI.

Gumading Hunter (Krem)

Jersey yang memiliki motif warna putih gading dan berciri khas motif tradisional Toraja itu hanya akan diberikan untuk kategori pembalap sprinter tercepat.

Gandaria Fighter (Ungu)

Pemimpin klasemen bakal mendapatkan jersey Gandaria Fighter. Desain ungu sengaja dipilih karena menggambarkan keberanian para pebalap.

Hejo (Hijau)

Dengan corak polka-dot, jersey untuk kategori raja tanjakan, alias King of Mountain ini juga memiliki corak khas Toraja yang tersebar dibagian pundak.

Kayas (Jambon)

Para pebalap terbaik Indonesia akan menggunakan jersey warna cerah berwarna pink (jambon). Dipilihnya warna pink karena melambangkan semangat para pebalap Indonesia saat mengayuh sepeda.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P