Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, merasa bangga terhadap lapangan Istora Senayan yang telah direnovasi.
Hal itu dinyatakan Sony saat ditemui BolaSport.com di lokasi tersebut seusai sesi uji coba lapangan jelang Indonesia Masters 2018, Senin (22/1/2018) pagi.
Pria kelahiran Surabaya 33 tahun silam itu menjalani sesi uji coba lapangan dengan didampingi sang istri, Gading Safitri.
"Pastinya saya bangga Indonesia punya gedung bulu tangkis seperti ini," kata peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 tersebut.
(Baca Juga: VIDEO - Cetak Gol Kedua Hingga Berdarah-darah, Cristiano Ronaldo Masih Sempat Selfie)
"Sekarang Istora sudah lebih bagus dan standarnya naik. Cuma ya saya masih harus melakukan beberapa penyesuaian juga," ucap Sony.
Sony mengaku sudah mencoba lapangan Istora sejak Jumat (19/1/2018) lalu.
Ia berpendapat lapangan Istora saat ini sudah lebih nyaman dan sesuai dengan yang diharapkan.
"Dulu kan Istora kesannya tradisional dan klasik, sekarang tampak lebih modern. Dari kursi penonton dan nuansa warnanya juga bagus," tutur Sony.
"Tadi saya nyoba terasa enak. Anginnya juga nggak terlalu kenceng. Pencahayaannya pun oke."
Pekan lalu, Sony turut mengikuti turnamen Malaysia Masters 2018. Namun, kiprahnya terhenti pada babak kualifikasi setelah dikalahkan pemain tuan rumah, Joo Ven Soong.
Untuk Indonesia Masters 2018, Sony juga akan memulainya dari babak kualifikasi.
(Baca Juga: Kekalahan Persib Atas PSMS di Piala Presiden 2018 Dijelaskan Lewat Statistik Ini)
Berdasarkan situs Tournament Software, Sony akan menghadapi wakil India, Sourabh Verma, yang berhasil ia kalahkan sebanyak tiga kali dari empat pertemuan.
"Hasil di Malaysia Masters kemarin memang kurang bagus, tetapi ya saya tentu akan lupakan kekalahan itu dan bakal mencoba memperbaiki kekurangan," ujar Sony.
Selain pernah meraih medali perunggu Olimpiade, Sony di antaranya juga telah mempersembahkan lima medali emas SEA Games dan satu medali emas Piala Thomas 2002.
Ia kemudian keluar dari pelatnas PBSI pada 2014 dan kini menempati peringkat ke-97 dunia.