Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Mantan Pemain Asing Pelita Jaya Menebar Ancaman untuk Tim

By Persiana Galih - Sabtu, 20 Januari 2018 | 23:28 WIB
Pebasket Pelita Jaya, Daniel Wenas, sedang mendribel bola saat menghadapi Satya Wacana Salatiga pada lanjutan IBL 2017-2018 di DBL Arena, Surabaya, Jumat (19/1/2018). (IBL)

Pelita Jaya (PJ) sempat ditanya oleh media saat memilih duo Amerika Serikat (AS) Wayne Bradford dan C J Giles.

Pelita Jaya (PJ) ditanya mengapa tidak memperpanjang kontrak Kore White karena pemain AS ini sukses membantu PJ menjuarai Liga Basket Indonesia (IBL) 2017.

Kala itu, PJ sebenarnya masih ingin memakai jasa White untuk IBL 2018.

"Tapi, harga dia (White) terlalu mahal. Jadi, lebih baik kami mencari pemain asing lain," tutur Direktur Teknik PJ, Fictor Roring, pada Desember tahun lalu.

Beberapa hari setelah Seri IV Jakarta rampung digelar dua pekan lalu, Stapac Jakarta mengumumkan White sebagai pengganti pemain lamanya yakni Nate Barfield.

Pertandingan perdana White dengan seragam Stapac terjadi pada pertandingan hari kedua Seri V Surabaya, Sabtu (20/1/2018) melawan NSH Jakarta.

Pasca-pertandingan yang dimenangi Stapac dengan 62-85 itu, White ditanya mengenai kans timnya menyaingi Stapac. Stapac dan PJ berada dalam satu divisi, yakni Divisi Putih.

Stapac sementara berada di posisi dua klasemen dengan 13 poin, sedangjan PJ berada di pucuk klasemen dengan 18 poin.

(Baca juga: Malaysia Masters 2018 - Fajar/Rian Belajar dari Pengalaman Sebelumnya Saat Hadapi Duo Mads)

Menurut White, Stapac dan PJ memiliki kualitas materi pemain yang seimbang. Perang di antara kedua tim hanya dalam ranah strategi saja.

"Kedua tim pun sebenarnya punya mental main yang sama. Saya selalu bilang kepada Stapac agar tidak mengingat PJ sebagai tim juara. Itu bisa merusak mental," kata White.