Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klarifikasi Novak Djokovic terkait Rencana Boikot Australia Terbuka

By Nugyasa Laksamana - Rabu, 17 Januari 2018 | 10:42 WIB
Petenis Serbia, Novak Djokovic, melakukan selebrasi setelah memenangi pertandingan melawan Diego Schwartzman (Argentina) pada babak ketiga turnamen Prancis Terbuka 2017 yang berlangsung di lapangan Philippe Chatrier, Stade Roland Garros, Paris, Sabtu (2/6/2017). Djokovic menang dengan skor 5-7, 6-3, 3-6, 6-1, 6-1. (LIONEL BONAVENTURE/AFP PHOTO)

Partisipasi petenis putra Serbia, Novak Djokovic, pada turnamen Australia Terbuka 2018 yang berlangsung di Melbourne Park ternyata turut diiringi kabar miring.

Djokovic, yang menjabat sebagai Presiden Dewan Petenis ATP, bersama sejumlah petenis putra lainnya, dirumorkan berencana memboikot Australia Terbuka tahun depan.

Berdasarkan pemberitaan berbagai media, Djokovic ingin melakukan boikot karena tak sepakat dengan kesetaraan nilai hadiah uang antara petenis tunggal putra dan putri pada ajang Grand Slam.

(Baca juga: Roger Federer Belum Memikirkan untuk Pensiun meski Sudah Berusia 36 Tahun)

Kabar tersebut langsung dibantah oleh Djokovic. Dia mengakui memang ada pertemuan dengan sejumlah petenis tunggal putra, tetapi sama sekali tak membahas soal jumlah hadiah uang.

"Saya melihat bahwa Anda telah menggambarkan saya sebagai orang yang sangat serakah, meminta lebih banyak uang dan ingin melakukan pemboikotan," kata Djokovic yang dilansir dari Deutsche Welle, Selasa (16/1/2018).

"Apa yang sebenarnya terjadi adalah kami hanya membicarakan topik tertentu. Saya tak berpikir ada yang tidak sehat mengenai hal tersebut," tutur dia menambahkan.

Pada Australia Terbuka 2018, jumlah hadiah pemenang antara petenis tunggal putra dan putri memang sama, yakni 3 juta dolar AS atau Rp 40 miliar.

Petenis tunggal putra asal Jerman, Alexander Zverev, turut dikonfirmasi mengenai rumor soal rencana pemboikotan yang akan dilakukan Djokovic dkk. Namun, Zverev enggan berbicara secara gamblang karena merasa tak berhak untuk berkomentar tentang hal tersebut.

(Baca juga: Australian Open 2018 - Novak Djokovic Turut Melangkah ke Babak Kedua)

"Saya benar-benar tidak memiliki posisi terkait masalah itu," kata Zverev.

Meski tengah dililit rumor kurang baik, hal itu tidak berdampak negatif terhadap performa Djokovic pada laga babak pertama Australia Terbuka 2018.

Bertanding di Margaret Court Arena, Melbourne, Novak Djokovic yang pernah enam kali menjuarai Australia Open sukses meraih kemenangan 6-1, 6-2, 6-4 atas Donald Young (Amerika Serikat).

 

Kecepatan motor untuk kelas MotoGP telah mengalami peningkatan pesat, terlebih semenjak perubahan regulasi dari motor bermesin 500cc, 800cc hingga yang digunakan saat ini, 1000cc. Sejauh ini, rekor kecepatan tertinggi yang pernah dicapai pebalap MotoGP dibukukan Andrea Iannone saat masih membalap untuk tim Ducati. Rekor tersebut dicatat Iannone saat melakoni balapan GP Italia pada musim 2016. Kala itu, Iannone memacu motornya hingga kecepatan maksimal 354,9 kilometer per jam (km/h). Jika dibandingkan dengan edisi terakhir pada era mesin 800cc, ada peningkatan kecepatan motor sebesar 19 km/h. MotoGP 2018 akan mulai pada bulan Maret, Akankah kecepatan pebalap akan meningkat di 2018? #motogp #dorna #topspeed #ducati #honda #yamaha #ktm #suzuki #aprilia #motogp2018

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P