Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pebulu Tangkis Nasional Matang Sebelum ke Pelatnas

By Yakub Pryatama - Jumat, 12 Januari 2018 | 18:25 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mengembalikan kok ke arah Huang Dongping/Li Wenmei (China) pada babak semifinal Hong Kong Terbuka di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Sabtu (25/11/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Tahun lalu, jumlah atlet penghuni pelatnas berjumlah 89 atlet dan sukses meraih 38 gelar dari level international series hingga super series premier.

Sebanyak 104 pebulu tangkis terpilih masuk pelatnas, Cipayung, Jakarta. Dengan pemain sebanyak itu, tentunya PP PBSI menginginkan prestasi yang lebih baik dari sebelumnya.

Pelatih kepala ganda putri nasional, Eng Hian, mengatakan bahwa sistem pembinaan dari pihak klub maupun saat di pelatnas harus diperbaiki.

Menurutnya, ketika pemain masih bersama klub terlalu banyak mengikuti turnamen.

"Ketika pembinaan seharusnya jangan terlalu banyak turnamen. Karena pemain yang sedang dibina sangat membutuhkan latihan kecepatan, mental, dan power," tutur Eng Hian kepada JUARA.

Ia berharap para pemain pelatnas merupakan pemain yang telah maksimal digodok oleh klub.

"Tujuan diadakannya pelatnas salah satunya untuk mengikuti turnamen internasional. Jika belum diasah dari awal ya susah dibentuk," tutur pria berusia 40 tahun itu. 

(Baca juga: Luluk Hadiyanto Sempat Menyerah Latih Ikhsan Leonardo Rumbay)

"Efeknya sistem pembinaan kami sekadar menunggu buah jatuh dan mengambil pemain multitalenta. Jika seorang pemain bisa juara terus, seharusnya pemain lain juga bisa maksimal," ujar Eng Hian.

Ia menginginkan sistem pembinaan Indonesia bisa berkaca pada China. Perkembangan pemain di Negeri Panda tersebut sangat pesat lantaran pemain yang masuk ke tim pelatnas itu memiliki standar khusus yang telah disiapkan pengurus.