Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cabang olahraga angkat besi berpeluang besar meraih medali emas pada gelaran Asian Games 2018.
Hal ini dikarenakan China dan Kazakstan yang mendominasi cabang olahraga ini harus terkena sanksi karena atletnya terbukti melakukan doping.
"Peluang Eko Yulianto sangat besar karena lifter China dan Kazakhstan yang zelama ini merajai Asian Games dan Olimpiade tidak boleh tampil," tutur Manajer Tim Pelatnas Angkat Besi, Dirdja Wihardja seperti dikutip JUARA.net dari Tribunnews.com, Selasa, (09/01/2018).
"Kedua negara itu terkena sanksi karena ada ditemukan doping pada Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016," ujar Dirdja.
(Baca Juga: Pemain Islandia Jatuh Cinta dengan Candi Prambanan)
Selain masalah peluang, Dirdja juga menuturkan soal pelatnas angkat besi.
Menurut Dirdja, pelatnas angkat besi yang digelar di Pasmar Marinir Kwitang Jakarta Pusat berjalan sesuai program.
Hal ini terkait dengan dukungan penuh Ketua Umum PB PABBSI, Rosan P Roeslani.
"Seluruh lifter tetap konsentrasi menjalani latihan karena pak Roeslan terus memberikan dukungan dan semangat. Mereka bertekad untuk memberikan yang terbaik pada Asian Games 2018 nanti," katanya.
Tim Pelatnas Asian Games 2018.
Putra : 1. Surahmat (kelas 56kg), 2. Purkon (56kg), 3. Eko Yuli Irawan (62kg), 4. Denny (69kg), 5. Triyatno (69kg), 6. I Ktut Ariyana (77kg).
Putri : 1. SRi Wahyuni Agustiani (48kg), 2. Sarah Anggraeni (53kg), 3. Dewi Syahfitri.(53kg), 4. Accedya Jagadhita (58kg), Nurul Akmal (+75kg).
Manajer : Dirdja wihardja, Pelatih : Supeni (putri), M Rusli dan Erwin Abdullah (putra)