Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan tanggapan atas protes forum cabang olahraga yang keberatan dengan pemotongan anggaran pelatnas Asian Games pada Jumat (5/1/2018), lalu.
Forum ini menanyakan jumlah anggaran yang dialokasikan. Menurut forum tersebut, jumlah yang tersisa dari angka Rp 735,06 miliar untuk anggaran pelatnas masih tersisa sekitar seratusan miliar setelah dipotong untuk National Paralympic Games (NPC) sebesar Rp 135 miliar.
"Terhadap tidak terpenuhinya seluruh proposal cabang olahraga, perlu kiranya diketahui, bahwa anggaran yang tersedia untuk itu hanya sebesar Rp 735 milyar (dulu nomenklaturnya disebut anggaran PRIMA)," tulis Kemenpora, Minggu (7/1/2018).
Dari angka sebesar itu masih harus dikurangi sebesar sekitar Rp 135 miliar untuk persiapan atlet Asian Para Games.
"Sebagai perbandingan, saat persiapan Indonesia ke ASEAN Para Games di Kuala Lumpur pada September 2017, Indonesia melalui NPC (adalah sekitar Rp 100 miliar) dari total anggaran PRIMA sebesar Rp 500 miliar dan Indonesia menjadi juara umum," tutur Kemenpora.
Dengan demikian, anggaran yang tersedia untuk persiapan Asian Games adalah sekitar Rp 600 miliar.
"Itu berarti hanya setengah dari jumlah total akumulasi seluruh proposal. Itu belum terhitung keperluan lain yang harus dibelanjakan," ucap Kemenpora.
"Dalam perkembangannya, ada arahan khusus dari Wakil Presiden tentang kewajiban tidak boleh kurang dari 70 persen untuk kebutuhan cabang olahraga di Asian Games."
(Baca juga: Williams Setujui Sergey Sirotkin sebagai Pebalapnya pada F1 Musim 2018)
Total anggaran yang akan diberikan untuk seluruh cabang olahraga sempat menyentuh angka kurang dari 70 persen.
Namun, setelah Kemenpora mempertimbangkan berbagai aspek dan juga sesuai arahan Wakil Presiden, anggaran yang dikeluarkan harus kurang dari Rp 735 miliar.
Sejauh ini, baru PBSI, PASI, ISI, Perbasi, Porserosi, dan Ju-Jitsu yang menyetujui anggaran yang diberikan Kemenpora setelah sebelumnya menyerahkan proposal.
"Apabila cabang olahraga menolak hasil verifikasi, secara teknis akan dikoordinasikan dan diberikan penjelasan ulang kepada cabang bersangkutan dengan didukung kertas kerja hasil verifikasi, sehingga semua proses transparan, akuntabel dan sesuai aturan," ucap Kemenpora.
"Penyebab dan kelemahan sejumlah cabang olahraga dalam menyusun Proposal yaitu pada umumnya (tidak seluruhnya) belum menyampaikan rincian satuan kebutuhan detail," ucap Kemenpora.
Kemenpora juga menjelaskan bahwa atlet pelapis tetap mendapat akomodasi dengan jumlah persentase relatif kecil karena fokus utama adalah persiapan Asian Games.
"Mengenai kebutuhan surat keputusan atlet, pelatih atlet berprestasi, dan tim pendukung akan segera ditetapkan oleh Menpora setelah selesai verifikasi."
(Baca juga: Inasgoc Imbau Masyarakat Waspadai Info Tak Bertanggung Jawab soal Relawan Asian Games)
Kemenpora memastikan bahwa tanpa harus menunggu proses verifikasi dan SK, seluruh cabang olahraga diminta untuk tetap melakukan program latihan karena waktu yang sudah sangat mendesak.
Selain itu, test event akan segera digelar pada 10 Februari 2018.