Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bakal Sulit di Bangkok

By Yakub Pryatama - Selasa, 2 Januari 2018 | 13:03 WIB
Pebulu Tangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, saat berlatih di Pelatnas PBSI, Cipayung, pada Rabu (4/1/2017). (ERLY BAHTIAR/BOLASPORT.COM)

Jadwal kompetisi yang padat telah menanti para pebulu tangkis Indonesia pada 2018. Salah satu turnamen bergengsi yang akan dilakoni skuat Merah Putih ialah Piala Thomas dan Uber yang digelar di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei mendatang.

Sebelum ke Piala Thomas-Uber, skuat Indonesia akan mengikuti Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Asia 2018 di Alor Setar, Malaysia, 6-11 Februari. Kejuaraan ini merupakan kualifikasi menunju putaran final Piala Thomas dan Uber 2018.

Melihat fakta di lapangan, nomor ganda putra diprediksi masih menjadi tumpuan Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) pada berbagai turnamen di tahun ini.

Apalagi, performa pada nomor tunggal putra dinilai masih belum stabil. Anthony Sinisuka Ginting dkk belum bisa berbicara banyak pada turnamen-turnamen elite internasional.

Baca juga:

Tahun lalu, hanya Anthony yang sukses menyabet gelar superseries setelah memenangi laga all Indonesian final melawan Jonatan Christie pada turnamen Korea Selatan.

Melihat komposisi skuat yang belum berimbang, untuk membawa Piala Thomas kembali ke Indonesia tentu merupakan tugas berat. Apabila ingin juara, tim Thomas mesti mengubah komposisi pemain tunggal putra.

Pada final Piala Thomas 2016, tiga pemain tunggal putra yakni Tommy Sugiarto, Anthony, dan Ihsan Maulana Mustofa, sama-sama tumbang dari wakil Denmark. 

Untuk mengakhiri paceklik gelar Piala Thomas selama 15 tahun, pelatih kepala ganda putra, Herry Iman Pierngadi, mempersiapkan senjata rahasia guna melengkapi tim putra.

Ya, Herry resmi mengembalikan pemain senior Hendra Setiawan ke dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk memperkuat formasi pemain ganda putra.