Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jadwal kompetisi yang padat telah menanti para pebulu tangkis Indonesia pada 2018. Salah satu turnamen bergengsi yang akan dilakoni skuat Merah Putih ialah Piala Thomas dan Uber yang digelar di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei mendatang.
Sebelum ke Piala Thomas-Uber, skuat Indonesia akan mengikuti Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Asia 2018 di Alor Setar, Malaysia, 6-11 Februari. Kejuaraan ini merupakan kualifikasi menunju putaran final Piala Thomas dan Uber 2018.
Melihat fakta di lapangan, nomor ganda putra diprediksi masih menjadi tumpuan Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) pada berbagai turnamen di tahun ini.
Apalagi, performa pada nomor tunggal putra dinilai masih belum stabil. Anthony Sinisuka Ginting dkk belum bisa berbicara banyak pada turnamen-turnamen elite internasional.
Baca juga:
Tahun lalu, hanya Anthony yang sukses menyabet gelar superseries setelah memenangi laga all Indonesian final melawan Jonatan Christie pada turnamen Korea Selatan.
Melihat komposisi skuat yang belum berimbang, untuk membawa Piala Thomas kembali ke Indonesia tentu merupakan tugas berat. Apabila ingin juara, tim Thomas mesti mengubah komposisi pemain tunggal putra.
Pada final Piala Thomas 2016, tiga pemain tunggal putra yakni Tommy Sugiarto, Anthony, dan Ihsan Maulana Mustofa, sama-sama tumbang dari wakil Denmark.
Untuk mengakhiri paceklik gelar Piala Thomas selama 15 tahun, pelatih kepala ganda putra, Herry Iman Pierngadi, mempersiapkan senjata rahasia guna melengkapi tim putra.
Ya, Herry resmi mengembalikan pemain senior Hendra Setiawan ke dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk memperkuat formasi pemain ganda putra.
Kembalinya Hendra ke pelatnas diharapkan mampu melengkapi skuat untuk bertempur di Bangkok.
“Hendra akan sangat membantu tim. Hendra kemungkinan besar akan dipasangkan kembali dengan Mohammad Ahsan. Pengalaman mereka sangat dibutuhkan untuk juara di Piala Thomas,” tutur Herry.
Masih Jadi Tumpuan
Sementara itu, tim Uber Indonesia sepertinya masih bertumpu pada pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu. Meskipun pelatih kepala ganda putri, Eng Hian, terus memantau perkembangan anak asuhnya jelang kualifikasi Piala Uber.
“Kami akan memulai turnamen di Thailand Masters, tetapi di Indonesia Masters, seluruh pemain akan turun. Ajang ini akan menjadi ujian untuk mereka,” ucap Eng Hian.
Eng Hian akan mengakali ketimpangan kekuatan yang ada di ganda putri dengan mencoba pasangan baru.
“Di awal tahun saya akan coba pasangan baru,” tutur pelatih yang akrab disapa Didi itu.
Performa tunggal putri Indonesia jelas masih tertinggal dari nomor-nomor lain. Jika performa tak ditingkatkan, sulit untuk Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan menjadi ujung tombak tim Uber Indonesia.