Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah beberapa musim hanya menjadi tim papan tengah, Ducati menunjukkan tajinya pada MotoGP musim 2017.
Andrea Dovizioso (Italia) menjadi aktor utama kebangkitan pabrikan asal Borgo Panigale itu setelah meraih semua enam kemenangan Ducati sekaligus menjadi runner-up kejuaraan.
Ducati sebenarnya tidak hanya berharap kepada Dovizioso semenjak mereka juga merekrut pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo.
Akan tetapi, pebalap asal Mallorca, Spanyol itu lebih disibukkan dengan proses adaptasi karena karakter motor Desmosedici yang unik.
Kini setelah melalui musim perdana yang cukup berat Lorenzo berniat untuk memberikan yang terbaik bagi Ducati.
"Dua pebalap Ducati tidak pernah saling bersaing di kejuaraan dunia. Tahun depan saya percaya bisa melakukannya bersama Dovizioso," ujar Lorenzo dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
¿Quién echa de menos @MotoGP? / Who misses @MotoGP? #jorgelorenzo #JL99 pic.twitter.com/dqUuOK7nv0
— Jorge Lorenzo (@lorenzo99) December 20, 2017
"Mimpi saya tidak hanya untuk menang, tetapi membuat Ducati menjadi motor terbaik di atas lintasan," ucap Lorenzo.
Pada musim lalu Jorge Lorenzo finis di peringkat ketujuh setelah baru tiga kali meraih podium.
Namun, Lorenzo beberapa kali mencoba memimpin balapan percobaan sekaligus menunjukkan kalau mentalnya sebagai pebalap juara belum hilang.