Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan menerapkan aturan baru mulai 2018. Aturan tersebut adalah para pemain top dunia wajib mengikuti 12 turnamen selama satu musim.
Hal ini berlaku bagi 15 pemain tunggal putra dan 10 pasangan ganda putra teratas dunia. Jika tidak memenuhi syarat itu, pemain yang melanggar bisa mendapatkan sanksi dari BWF.
Aturan tersebut dikritisi oleh pebulu tangkis tunggal putri India, Saina Nehwal. Menurut Nehwal, peraturan ini tidak tepat karena bulu tangkis memiliki kalender kompetisi yang cukup padat dalam semusim.
"Jika saya adalah presiden BWF, saya akan mengikuti apa yang diterapkan tenis. Tenis memiliki empat atau lima event besar seperti Grand Slam yang menawarkan nominal hadiah besar," kata Nehwal seperti dilansir Bolasport.com dari The Hindu.
"Saya senang karena nilai uang hadiah telah membaik, namun jadwal kalender kompetisinya sulit. Ini mempengaruhi kebugaran semua pemain. Saya butuh banyak waktu untuk kembali ke level permainan terbaik saya," ujar Nehwal.
Menurut Nehwal, jika seorang atlet mengalami cedera tidak memiliki banyak waktu untuk memulihkan diri.
"Waktu perjalanan juga harus dihitung. Bagi pemain India, tahun depan menjadi lebih berat karena ada Asian Games 2018 dan Commonwealth Games," tutur pemain berusia 27 tahun ini.
Nehwal menjalani fase sulit selama 2016 karena mengalami cedera kaki setelah menjuarai Australia Terbuka, Juni. Cederanya semakin bertambah ke bagian lutut sehingga kiprahnya terhenti pada babak kedua Olimpiade Rio 2016.
Nehwal menjalani operasi lutut pada September 2016 dan baru kembali berlaga pada Liga India bertajuk Premier Badminton League (PBL), Januari 2017.
Selanjutnya, dia menjadi juara pada Malaysia Open, mencapai perempat final India Open, Indonesia Open, dan Australia Open. Selanjutnya, dia merengkuh medali perunggu pada kejuaraan dunia.
Saat ini, Nehwal sedang mempersiapkan diri mengikuti PBL yang dijadwakan pada 23 Desember 2017 hingga 14 Januari 2018.