Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelari cepat asal Amerika Serikat, Justin Gatlin, akan diinvestigasi untuk menyelidiki keterlibatan dia dalam penggunaan doping pada Kejuaraan Dunia Atletik 2017 yang digelar di London, 4-14 Agustus lalu.
Saat itu, Gatlin meraih keping medali emas dari nomor lari 100 meter setelah mengalahkan Usain Bolt (Jamaika). Bolt memutuskan pensiun setelah tampil pada kejuaraan dunia tersebut.
Namun, Federasi Atletik Internasional (IAAF) melalui Presidennya, Lord Coe mencurigai pelari berusia 35 tahun ini mengonsumsi doping.
Daily Telegraph mengatakan bahwa agen yang terkait dengan Gatlin, Robert Wagner menawarkan untuk memasok obat peningkat performa kepada wartawan yang menyamar.
Setelah itu, pelatih Gatlin, Dennis Mitchell mengatakan kepada wartawan yang menyamar tersebut bahwa atletnya lolos tes doping karena obat yang mereka konsumsi tidak dapat dideteksi melalui tes.
Akan tetapi, Gatlin dan Mitchell membantah pernyataan tersebut.
Koran tersebut mengatakan bahwa para wartawan telah berpose sebagai perwakilan sebuah perusahaan film yang ingin membuat film olahraga yang mencari pelatih untuk melatih bintang mereka agar terlihat seperti atlet.
Unit Integritas Atletik (AIU) yang dibentuk oleh badan pengelola atletik dunia, IAAF dan Badan Anti-Doping AS (Usada), mengatakan bahwa mereka telah membuka penyelidikan atas klaim tersebut.
Baca juga:
"Investigasi berasal dari tip dan whistleblower memainkan peran penting dalam upaya anti-doping," kata Usada dalam sebuah pernyataan yang dilansir JUARA.net dari BBC.