Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Boling merupakan salah satu cabang yang paling getol mempersiapkan atletnya menuju Asian Games (AG) 2018.
Tannya Roumimper dkk terus menjalani latihan setelah pembubaran Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Oktober lalu.
Para atlet mengasah kemampuan di lintasan boling Jaya Ancol Center, Ancol, Jakarta.
Boling yang termasuk cabang prioritas memang tak mau hanya numpang lewat di AG.
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI), Suryo Sulisto, tim boling Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk berbicara banyak di AG nanti.
"Kami sudah mempersiapkan program try out di luar negeri hingga tahun depan," tutur Suryo, saat ditemui di sela-sela konferensi pers mengenai pelatnas boling di Jakarta, Senin (20/11/2017).
Rencananya, tim boling akan mengirimkan tim putri ke Las Vegas, AS, untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Boling 2017 yang diselenggarakan 24 November-4 Desember.
Baca juga:
Tim putri yang terdiri dari Tannya Roumimper, Sharon Limansantoso, Putty Insavilla Armein, Nadia Pramanik, Novie Phang, dan Aldila Indryati, sudah dipersiapkan guna mengikuti ajang paling bergengsi di cabang boling tersebut.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan tim boling putra yang terpaksa tak bisa ikut ke Las Vegas karena tak mengikuti babak kualifikasi yang diadakan tahun lalu akibat masih bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Masalah lintasan
Menurut Suryo, jumlah lintasan boling di Indonesia masih memprihatinkan dan tak tersebar di seluruh Indonesia.
"Olahraga boling ini masih dianggap sebagai hiburan sehingga selalu dikenakan pajak yang berlipat jika ingin membangun sebuah lintasan di daerah-daerah," ucap Suryo.
Padahal, Suryo menekankan bahwa prestasi boling dIndonesia tak bisa dipandang sebelah mata.
"Beberapa kali kita usahakan untuk membangun lintasan ke Perprov daerah, tapi masih sulit karena hambatan tersebut," ucap Suryo.
Meski begitu, PBI akan tetap maksimalkan lintasan yang ada.