Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pekan Olahraga Provinsi (porprov) Sumatera Selatan XI, 18-26 November 2017 di Palembang, dijadikan sebagai ajang pembinaan atlet berprestasi.
Sebagai ajang pembinaan maka regulasi atlet yang diturunkan makin diperketat. Selain berdomisi di Sumsel, usia atlet dibatasi tidak boleh lebih dari 21 tahun.
“Porprov Sumsel tahun ini dijadikan sebagai ajang pembinaan atlet maka regulasi sangat kita perketat. Usia atlet harus kelahiran paling tinggi 1 Januari 1996, dan mereka harus berdomisili di Sumsel,” ujar Samsu Ramel, Wakil Ketua KONI Sumsel Bidang Pembinaan.
Baca Juga:
Menurut Ramel, para atlet yang mendapat medali emas, perak, dan perunggu akan diikuti sertakan dalam tes untuk menyongsong PON 2020 di Papua.
“Para atlet yang mendapatkan medali, mulai dilakukan pembinaan dari sekarang agar bisa diturunkan pada PON 2020 di Papua. Selama ini memang kita kesulitan mencari atlet binaan sendiri,” tutur Ramel.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, mengatakan bahwa Sumsel mempunyai fasilitas olahraga berstandar internasional di Jakabaring Sport City dan bisa dimanfaatkan sebagai tempat pembinaan atlet muda Sumsel.
“Fasilitas olahraga yang kita miliki berstandar internasional ini, harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan ini juga dijadikan tempat untuk membina prestasi atlet,” ujar Alex Noerdin.
Alex Noerdin yang juga ketua KONI Sumsel, meminta para atlet yang bertanding harus berjiwa sportivitas.
“Tidak perlu ribut, semua harus menunjukkan sportivitasnya karena semua atlet yang berprestasi akan mendapat pembinaan dari KONI untuk bisa menjadi atlet PON 2020,” jelas Alex.
Mantan atlet menembak Sumsel ini menambahkan, Sumsel optimis akan menjadi Provinsi terbaik dalam pembinaan atlet berprestasi pada PON 2020.
“Jadi bukan hanya sebagai Provinsi yang mempunyai fasilitas olahraga, tetapi juga Sumsel pada tahun 2020 sebagai pembina atlet berprestasi,” tegas Alex.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada