Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peringkat Boling Indonesia di Asia Masih di Bawah 3 Negara Ini

By Nugyasa Laksamana - Senin, 20 November 2017 | 20:38 WIB
Pasangan peboling Indonesia, Tanya Roumimpier (tengah-kiri) dan Sharon Liman Santoso (tengah-kanan), berhasil persembahkan medali emas untuk Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur 2017, Senin (21/8/2017) (TWITTER.COM/KualaLumpur2017)

 Atlet boling putri Indonesia, Tannya Roumimper, mengakui bahwa kekuatan boling Indonesia pada level Asia masih berada di bawah tiga negara yakni Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia.

Oleh karena itulah, Tannya menilai atlet boling Indonesia harus bekerja lebih keras lagi demi mencapai target pada Asian Games 2018.

"Jujur saja, untuk Asian Games berat banget. Untuk boling, Korea Selatan masih nomor satu di Asia," kata Tannya.

"Kemudian Singapura nomor dua, dan Malaysia ketiga. Kalau Asian Games, mungkin Indonesia ada di urutan kelima," ucap Tannya lagi.

Baca juga:

Kendati begitu, tak berarti Tannya pesimistis. Ia menyatakan selalu ada peluang bagi boling Indonesia untuk meraih hasil optimal.

Terlebih lagi, terdapat rencana perubahan sistem penilaian pertandingan boling. Rencana itu bisa menjadi kesempatan bagi para atlet boling Indonesia untuk mengejar prestasi atlet negara lain.

"Dengan perubahan format, tentu menjadi hal yang baru bagi semua negara. Jadi ada peluang untuk Indonesia," ucap Tannya.

Masih dianggap olahraga hiburan

Sementara itu, menurut Ketua Umum Persatuan Boling Indonesia (PBI) Suryo Sulisto, prestasi boling Indonesia bisa lebih ditingkatkan jika jumlah lintasan boling di Indonesia diperbanyak.

Perkembangan boling di Indonesia sempat mencapai masa kejayaannya pada era 2000-an. Kala itu, Indonesia memiliki 30 lintasan boling yang tersebar di 11 provinsi.

Namun seiring berjalannya waktu, jumlah lintasan boling di Indonesia berkurang menjadi hanya 13. Hal itu disebabkan oleh besarnya biaya operasional yang harus ditanggung pengelola bowling center, di antaranya pajak dan listrik.

Padahal, boling termasuk salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan pada Asian Games 2018.


Dua atlet boling putri Indonesia, Novie Phang (kiri) dan Tannya Roumimper.(MUHAMMAD BAGAS/BOLASPORT.COM)

"Sampai sekarang boling masih dianggap sebagai olahraga hiburan, sehingga dikenakan pajak ganda, yaitu untuk pajak hiburan untuk pemerintah daerah, dan PPN untuk pemerintah pusat," kata Suryo.

Meski demikian, Suryo tetap bersyukur dan bangga terhadap para atletnya yang masih bisa mencetak prestasi di ajang internasional.

Contoh konkretnya adalah Tannya yang berhasil meraih satu medali emas (bersama Sharon Limansantoso) dan satu medali perak pada SEA Games Kuala Lumpur 2017.

Demi menambah pengalaman para atletnya, PBI juga mengirimkan mereka ke luar negeri untuk mengikuti sejumlah kejuaraan.

Dalam waktu dekat, atlet boling putri Indonesia akan diikutsertakan dalam Kejuaraan Dunia 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat. Selanjutnya, PBI juga akan mengirimkan atletnya ke Penang, Malaysia, untuk mengikuti sebuah kejuaraan di sana.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P