Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Daerah Istimewa Yogyakarta terpilih secara aklamasi menjadi tuan rumah Kejurnas Panjat Tebing XVI yang akan digelar pada 20-25 November mendatang di komplek stadion Mandalakrida, Yogyakarta.
Yogyakarta terpilih untuk menggantikan Bali yang sedang siaga bencana akibat erupsi Gunung Agung.
"Keputusan ini diambil dalam Rakernas (Rapat Kerja Nasional) di Mamuju beberapa waktu lalu. Yogyakarta jadi tuan rumahnya, sedangkan penyelenggaranya PP FPTI," kata Ketua Umum PP FPTI Faisol Riza.
Sementara itu, Ketua II PP FPTI Pristiawan Buntoro menjelaskan bahwa sudah ada 29 Pengurus Provinsi (Pengprov) yang dipastikan mengikuti Kejurnas Panjat Tebing XVI.
Tiga Pengprov yakni yakni Papua, Maluku Utara, dan Sumatera Utara tidak ambil bagian.
Pristiawan belum dapat menjelaskan berapa jumlah atlet yang akan mengikuti Kejurnas kali ini. Namun, diperkirakan jumlah peserta mencapai 200 atlet.
"Yang pasti, mereka telah melalui tahap seleksi di masing-masing Pengprov," ujar Pristiawan.
Baca juga:
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kejurnas kali ini memainkan format olimpiade yakni nomor kombinasi di mana seorang atlet bermain di tiga nomor sekaligus baik speed, lead, maupun boulder.
Total dalam Kejurnas kali ini akan digelar 21 nomor.
"Format Olimpiade ini kami mainkan selain sebagai sosialiasi juga sebagai alat bagi kami untuk mengukur kesiapan atlet menghadapi Olimpiade 2020 di Tokyo," tutur Pristiawan.
Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas Panjat Tebing XVI Heri Indriyanto menjelaska meski persiapan sangat mepet, hanya satu bulan, pihaknya yakin event panjat tebing paling bergengsi di Tanah Air ini dapat terselenggara dengan baik.
Menurut Heri, Yogyakarta sudah memiliki venue berlevel nasional.