Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Niki Lauda Sebut Hukuman Penalti Max Verstappen adalah Keputusan Terburuk

By Nugyasa Laksamana - Senin, 23 Oktober 2017 | 21:44 WIB
Mantan pebalap Formula 1 sekaligus petinggi tim Mercedes, Niki Lauda, berada di paddock Sirkuit Internasional Bahrain, Manama, 14 April 2017. (AFP)

Legenda Formula 1 (F1) sekaligus chairman Mercedes, Niki Lauda, menilai penalti yang diterima Max Verstappen (Red Bull Racing) pada balapan GP Amerika Serikat adalah keputusan terburuk yang pernah dilihatnya.

Verstappen sebenarnya finis di urutan ketiga pada balapan yang berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Minggu (22/10/2017) siang waktu setempat atau Senin dini hari WIB.

Namun, pebalap Belanda itu kemudian dinyatakan finis di posisi keempat karena race stewards menjatuhinya penalti waktu lima detik.

Adapun, peringkat ketiga akhirnya menjadi milik pebalap Ferrari, Kimi Raikkonen, yang finis di urutan ketiga.

Pada lap terakhir, race stewards menilai Verstappen mendapat keuntungan karena menyalip Raikkonen dengan melewati bahu jalan lintasan sirkuit di tikungan 17.

"Keputusan ini adalah yang terburuk dari yang pernah saya lihat. Dia (Verstappen) tidak melakukan kesalahan. Kami adalah pebalap, dan kami tidak berada di jalanan biasa," kata Lauda.

"Sungguh menggelikan dan olahraga ini bisa hancur karena keputusan seperti itu," ucap dia menambahkan.

Lauda pun menyatakan bahwa persoalan seperti ini perlu didiskusikan kembali oleh para pemangku kepentingan F1.

"Pebalap dilarang melewati garis putih di sisi lintasan. Mengapa tidak boleh melewatinya? Sekalian saja bangun tembok di sana bila perlu," tutur Lauda.

"Garis putih itu bukan batas dan kami semua sudah menyepakatinya pada tahun lalu. Sekarang, muncul keputusan ini (hukuman Verstappen). Saya pikir ini benar-benar keliru," ujar pria 68 tahun itu lagi.