Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marc Marquez Tolak Berkomentar Perihal Referendum Catalonia

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 17 Oktober 2017 | 17:10 WIB
Marc Marquez saat mengunjungi markas Honda HQ di Tokyo, Selasa (10/10/2017) (TWITTER.COM/HRC_MOTOGP)

Pebalap MotoGP yang membela Repsol Honda Team, Marc Marquez, memilih bungkam saat mendapat pertanyaan terkait upaya Catalonia yang ingin berpisah dari Spanyol.  

Marquez dan rekan setimnya, Dani Pedrosa, merupakan contoh dari sekian banyak pelaku olahraga yang berasal dari Catalonia.

Marquez lahir di Cervera, sedangkan Pedrosa dari Sabadell. Kedua daerah tersebut merupakan bagian dari kawasan Catalonia.

Saat mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan Marquez dan Pedrosa di BSD, Tangerang, Selasa (17/10/2017), pertanyaan terkait referendum Catalonia pun terlontar.

Baca juga:

Namun, Marquez dan Pedrosa memilih diam. Mereka enggan berkomentar soal situasi politik yang sedang terjadi di negaranya.

"No, no, noSafety, safety," kata Marquez seraya tersenyum.

Tak lama kemudian, moderator acara pun menjelaskan maksud pernyataan Marquez tersebut.

"Mohon maaf ya, Mas, pertanyaannya kalau bisa seputar teknis safety riding saja," ucap sang moderator.

Berdasarkan penelusuran, ada lima pebalap MotoGP selain Marquez dan Pedrosa yang juga berasal dari Catalonia.


Pebalap Movistar Yamaha MotoGP dari Spanyol, Maverick Vinales, berdiskusi dengan tim mekaniknya di sela latihan bebas kesatu GP Aragon di MotorLand Aragon, Alcaniz, Spanyol, Jumat (22/9/2017).(JAVIER SORIANO/AFP PHOTO)

Kelima pebalap tersebut adalah Maverick Vinales (Movistar Yamaha), Aleix Espargaro (Aprilia), Pol Espargaro (Red Bull KTM Factory Racing), Alex Rins (Suzuki Ecstar), dan Tito Rabat (Marc VDS).

Pada Senin (2/10/2017), Pemerintah Catalonia mengumumkan bahwa 90 persen (sekitar 2,02 juta) warga mereka memilih untuk berpisah dari Spanyol dalam proses referendum.

Situasi politik semakin memanas ketika dua tokoh penting kemerdekaan Catalonia, Jordi Sanchez (Dewan Nasional Catalonia) dan Joe Cuixart (Dewan Budaya) dimasukkan ke dalam penjara oleh Pengadilan Tinggi Spanyol.

Kedua pria tersebut ditahan pada Senin (16/10/2017) karena dianggap memimpin aksi protes malam hari di Barcelona pada 20 September lalu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P