Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atlet paracycling Indonesia, Muhammad Fadli Imammudin, menyimpan harapan besar setelah berhasil meraih sejumlah medali pada ajang ASEAN Para Games (APG) 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Fadli merupakan mantan pebalap motor yang harus kehilangan kaki kirinya karena kecelakaan saat balapan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 di Sirkuit Sentul.
Kehilangan kaki tak membuat Fadli patah semangat dalam menjalani hidup.
Sebaliknya, dia mampu bangkit dari keterpurukan dan kini menjadi salah satu atlet sepeda difabel nasional yang paling berprestasi.
Pada ajang APG 2017, Fadli sanggup meraih dua medali perak dan dua medali perunggu dari nomor 4.000 meter, 1.000 meter, ITT, dan road.
Baca juga:
Keberhasilan itu pun membuat Fadli tertantang untuk dapat berkompetisi pada ajang Paralimpik Tokyo 2020 alias Olimpiade untuk kaum difabel.
"Untuk dapat mengikuti Paralimpik di Tokyo, saya harus mengikuti kejuaraan-kejuaraan dunia. Kalau tidak, tentu mustahil diwujudkan karena saya butuh poin untuk ikut Paralimpik," kata Fadli saat ditemui JUARA.net di Fitness First, Pejaten Village, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
"Tentunya saya harus melewati klasifikasi-klasifikasinya. Jujur, saya pun baru tahu hal itu saat ikut ASEAN Para Games kemarin," ucap pria 32 tahun tersebut.
Perjuangan Fadli tak sebatas harus ikut kejuaraan tingkat dunia, tetapi juga soal dukungan.