Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Muhammad Fadli dan Cita-cita Ikut Ajang Paralimpik Tokyo 2020

By Nugyasa Laksamana - Kamis, 28 September 2017 | 21:26 WIB
Atlet paracycling Indonesia, Muhammad Fadli Imammudin, berpose seusai latihan fisik di Fitness First, Pejaten Village, Jakarta, Kamis (29/9/2017). (NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET)

Atlet paracycling Indonesia, Muhammad Fadli Imammudin, menyimpan harapan besar setelah berhasil meraih sejumlah medali pada ajang ASEAN Para Games (APG) 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Fadli merupakan mantan pebalap motor yang harus kehilangan kaki kirinya karena kecelakaan saat balapan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 di Sirkuit Sentul.

Kehilangan kaki tak membuat Fadli patah semangat dalam menjalani hidup.

Sebaliknya, dia mampu bangkit dari keterpurukan dan kini menjadi salah satu atlet sepeda difabel nasional yang paling berprestasi.

Pada ajang APG 2017, Fadli sanggup meraih dua medali perak dan dua medali perunggu dari nomor 4.000 meter, 1.000 meter, ITT, dan road.

Baca juga:

Keberhasilan itu pun membuat Fadli tertantang untuk dapat berkompetisi pada ajang Paralimpik Tokyo 2020 alias Olimpiade untuk kaum difabel.

"Untuk dapat mengikuti Paralimpik di Tokyo, saya harus mengikuti kejuaraan-kejuaraan dunia. Kalau tidak, tentu mustahil diwujudkan karena saya butuh poin untuk ikut Paralimpik," kata Fadli saat ditemui JUARA.net di Fitness First, Pejaten Village, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

"Tentunya saya harus melewati klasifikasi-klasifikasinya. Jujur, saya pun baru tahu hal itu saat ikut ASEAN Para Games kemarin," ucap pria 32 tahun tersebut.

Perjuangan Fadli tak sebatas harus ikut kejuaraan tingkat dunia, tetapi juga soal dukungan.

Sebagai atlet paracycling, Fadli mengaku menggunakan biaya sendiri untuk berlatih.


Muhammad Fadli, pebalap sepeda difabel Indonesia yang akan turun di Kejuaraan Balap Sepeda Asia Road Race Difabel.(FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.NET)

Menjelang APG 2017, Fadli tidak menjalani training camp atau pemusatan latihan selayaknya atlet nasional.

Dia cuma berlatih sepeda bersama teman-temannya di sebuah klub sepeda di Jakarta.

Oleh karena itulah, Fadli berharap Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) ikut memberikan dukungan demi tercapainya prestasi yang lebih bergengsi.

"Saya berangkat ke ASEAN Para Games dengan segala keterbatasan. Namun, alhamdulillah, saya bisa meraih hasil yang cukup bagus," kata Fadli.

"Paracycling kan masih baru, jadi butuh dukungan. Saya rasa nggak mungkin bisa mengikuti kejuaraan dunia kalo federasi sepeda di Indonesia tidak melakukan perbaikan. Semua aspek harus bekerja sama," ucap Fadli.

Rencananya, pada November 2017, Fadli akan mengikuti sebuah kejuaraan paracycling di Jepang.

Akan tetapi, Fadli masih menunggu kepastian dari PB ISSI untuk mengikuti kejuaraan tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P