Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada banyak alasan bagi para penggemar ajang balap Formula 1 (F1) untuk menyaksikan GP Malaysia musim ini, baik secara langsung atau tidak.
Selain mendukung pebalap idola, setidaknya ada lima alasan kuat lain yang perlu diperhatikan menjelang balapan di Sirkuit Sepang Internasional, Selangor, Malaysia, 29 September-1 Oktober mendatang.
Apa saja?
1. Tensi tinggi Ferrari pasca-GP Singapura
Tim Ferrari meraih hasil buruk pada balapan GP Singapura setelah kedua pebalap mereka, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, terlibat insiden tak lama selepas start.
Insiden yang juga melibatkan Max Verstappen (Red Bull Racing) itu memastikan Ferrari pulang tanpa satu poin pun dan jarak poin Vettel dengan Lewis Hamilton (Mercedes) bertambah menjadi 28 poin.
Hingga balapan di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay usai, kubu Ferrari dilaporkan berada dalam tensi tinggi.
Baik Vettel maupun Raikkonen disebut-sebut saling tunjuk, sementara sang bos, Maurizio Arrivabene, menolak berbicara dengan media.
Akankah Ferrari meraih hasil positif di Sepang? Atau justru kondisi panas di dalam garasi Tim Kuda Jingkrak bakal mengulang hasil dua pekan lalu?
2. Kesempatan Pierre Gasly membuktikan diri
Buruknya performa Daniil Kvyat (Rusia) sepanjang musim 2017 membuat tim Scuderia Toro Rosso melakukan perubahan formasi pebalap pada GP Malaysia.
Tak lagi menduetkan Kvyat dengan Carlos Sainz Jr, akhir pekan ini, sister team Red Bull Racing itu menunjuk Pierre Gasly (Prancis) sebagai pengganti Kvyat.
Gasly bukanlah sosok baru bagi kubu Toro Rosso maupun Red Bull. Mulai musim ini, juara GP2 2016 itu tercatat sebagai pebalap ketiga Red Bull.
Kabarnya, jika tampil oke dan memuaskan, Gasly bakal melanjutkan kesempatan mengikuti balapan F1 pada GP Jepang.
3. Seri balap F1 terakhir di Sepang
Sejak mulai masuk ke dalam kalender F1 pada 1999, GP Malaysia kerap dianggap sebagai salah satu seri balap paling menantang.
Hal ini pun diakui pebalap Mercedes asal Inggris Raya, Lewis Hamilton.
Namun, buruknya pendapatan yang dicatat dari tahun ke tahun memaksa pihak penyelenggara dan pemerintah Malaysia memikirkan ulang masa depan balapan di Sirkuit Sepang Internasional ini.
Setelah melalui sejumlah diskusi, pihak penyelenggara dan pemerintah Malaysia memastikan seri balap musim ini adalah yang terakhir.
4. Lewis Hamilton siap hapus memori buruk
Musim lalu, hasil buruk dicatat Lewis Hamilton (Mercedes), yang tengah bersaing ketat dengan rekan setimnya, Nico Rosberg, dalam perburuan gelar juara dunia F1.
Tak disangka-sangka, Hamilton terpaksa retired karena mesin jet daratnya mengalami kerusakan parah.
Musim ini, Hamilton bertekad menjaga tren kemenangannya dengan menghapus memori buruk tahun lalu di Sepang.
Pasca-jeda musim panas, Hamilton memang tampil oke. Dia menyapu bersih kemenangan pada tiga seri balap terakhir.
5. Fernando Alonso dan kontrak baru
Sejak pertengahan musim ini, kabar yang paling sering dibicarakan ialah masa depan Fernando Alonso di McLaren.
Dengan hasil yang kurang memuaskan bersama pabrikan mesin Honda, Alonso memang santer disebut-sebut bakal meninggalkan McLaren.
Namun, setelah McLaren memilih menggandeng Renault untuk menghadapi musim 2018, sepertinya kabar tersebut akan mengalami perubahan.