Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Doni Yulianto meraih medali emas pada cabang atletik nomor kursi roda 1.500 meter T54 putra pada ajang ASEAN Para Games (APG) 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.
Doni pun bercerita mengenai awal perjalanannya sebagai atlet para games. Ia mengaku keberhasilannya tak terlepas dari jasa tukang las yang membuatkannya kursi roda.
Kursi roda hasil tempaan tukang las tersebut sudah dipakai Doni untuk berlatih ketika hendak mengikuti APG 2011 di Solo, Jawa Tengah.
"Untuk kursi roda, kami masih bikin sendiri waktu itu, menggunakan jasa tukang las lokal. Tak seperti negara lain seperti Thailand yang sudah memakai buatan Amerika Serikat," kata Doni mengisahkan.
Baca juga:
"Kursi roda Amerika Serikat memperhitungkan aerodinamika dan lain-lain, sedangkan kursi roda buatan kami menggunakan buatan tukang las lokal," tutur dia.
Seiring berjalannya waktu, keadaan mulai membaik saat APG 2015 di Singapura. Saat itu, Doni sudah bisa mencicipi kursi roda balap berstandar internasional.
"Negara seperti Thailand sudah menggunakan peralatan internasional sejak 2000-an, sedangkan Indonesia baru mengajukan alat pada 2012," ucap Doni.
"Alat pertama datang pada tahun 2014. Itupun belum lengkap," tutur dia menjelaskan.
Dengan adanya kursi roda balap berstandar internasional, Doni mengakui catatan waktunya membaik. Hal itu terbukti dari keberhasilannya meraih medali emas pada APG 2017.