Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasca-keluar sebagai runner-up Korea Terbuka 2017, pasangan ganda putra nasional, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, tidak dibebani target apa-apa pada Jepang Terbuka.
Hal ini dikonfirmasi sang pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi. Menurut dia, kondisi Marcus/Kevin yang tidak 100 persen menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut.
"Kalau melihat kondisi mereka saat ini, saya tidak mau memasang target khusus di Jepang. Dilihat dulu kondisi mereka besok seperti apa," ucap Herry yang dilansir Badminton Indonesia, Senin (19/9/2017).
Indonesia memiliki lima wakil ganda putra pada Jepang Terbuka 2017. Selain Marcus/Kevin yang menjadi unggulan ketiga, masih ada tiga pasangan nasional lainnya yakni Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Berry Angriawan/Hardianto.
Baca juga:
Sementara itu, satu wakil ganda putra lainnya datang dari luar pemusatan latihan nasional (pelatnas), yaitu Hendra Setiawan yang bertandem dengan pemain Malaysia, Tan Boon Heong.
Berbeda dengan Marcus/Kevin yang tidak diberi target khusus, pencapaian Fajar/Rian dan Berry/Hardianto di Jepang akan dipantau oleh Herry.
"Dua pasangan ini baru naik dari level grand prix. Mereka harus bertemu dengan pemain level dunia. Mulai dari peringkat kesatu sampai ke-10, mereka harus coba," ucap Herry.
"Jadi, saya ingin melihat seberapa jauh kapasitas mereka pada level ini. Mereka di sini untuk menambah jam pertandingan dan melihat potensi saat bertemu pemain level atas. Sehingga bisa diketahui apa kekurangan yang harus dilatih lagi," kata Herry lagi.
Tahun lalu, Indonesia cuma mengirim satu wakil ke turnamen Jepang Terbuka yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Adapun pencapaian terbaik mantan ganda putra nomor satu dunia itu ialah babak semifinal.
Laju Ahsan/Hendra terhenti di tangan Li Junhui/Liu Yuchen (China) yang mengalahkan mereka dengan skor 21-13, 18-21, 21-15.