Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Peluh yang membasahi tubuh tak menghalangi keingingan Muhammad Maslakil Akmal (12 tahun) untuk mengejar mimpinya menjadi atlet dunia.
Maslakil merupakan salah satu peserta yang menjalani babak Grand Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis di Kudus, 8-10 September 2017.
Dialah finalis terjauh dari Papua yang berani melewati jarak 3.880 kilometer dari Timika ke Kudus demi meraih cita-citanya.
Pada awalnya, Maslakil tidak berpikir untuk menjadi atlet bulu tangkis.
Namun, sang ayah, Hasan Samiun, memperkenalkannya dengan olahraga tepok bulu saat berusia sembilan tahun.
Kemudian, pelatihnya di PB Bhayangkara melihat anak ini memiliki potensi besar.
Maslakil sudah mengikuti audisi sejak 2015 di Makasssar, namun gagal. Ia sempat patah arang dan tak mengikuti audisi di tahun berikutnya.
Hasan lalu mengingatkan anaknya untuk memilih fokus antara sekolah dan bulu tangkis.
Tahun berikutnya, anak pertama dari tiga saudara itu mengaku lebih giat melatih gerak kaki dan tangannya agar bisa tampil maksimal di Kudus.
“Saya tak ingin ia putus asa, maka saya meminta ia untuk memilih fokus sekolah atau menjadi atlet. Ia akhirnya memilih kembali latihan bulu tangkis,” tutur Hasan ketika ditemui BOLA disela-sela grand final audisi di GOR Djarum, Jati, Kudus.