Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Finalis AS Terbuka 2017, Kevin Anderson (Afrika Selatan), memilih melihat sisi positif dari kekalahan yang dideritanya pada babak final turnamen Grand Slam tersebut.
Menurut Anderson, kegagalannya mengukir nama sebagai kampiun AS Terbuka tidak lepas dari faktor X yang dimiliki sang lawan pada laga final, Rafael Nadal.
"Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, yang pertama jelas adalah semangat kompetisi dan konsistensinya pada level ini. Rafael Nadal tidak pernah hilang," ucap Anderson yang dilansir BBC.
"Dia membawa energi tinggi itu di setiap poin. Hal ini terlihat dari groundstroke-nya, pergerakannya, skill bertahannya, itu semua menjadi satu. Saya pikir dia berhasil menyatukannya dengan sangat baik saat melawan saya," kata Anderson lagi.
Baca juga:
Mimpi Anderson untuk menjadi petenis Afrika Selatan pertama yang meraih gelar Grand Slam gagal terwujud setelah dikalahkan Nadal di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Minggu (10/9/2017) malam waktu setempat atau Senin pagi WIB.
Sang petenis nomor satu dunia itu menundukkan Anderson dengan skor 3-6, 3-6, 4-6.
Hasil itu menjadi anti-klimaks dari perjalanan Anderson selama dua pekan terakhir di kota berjulukan The Big Apple.
Sebelumnya, pemain yang menempati posisi unggulan ke-28 ini mampu merangkai cerita ala Negeri Dongeng hingga mencapai babak final Grand Slam untuk kali pertama.