Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Namanya Disebut Menpora, Sani Tawainella Merasa Bangga

By Minggu, 10 September 2017 | 15:36 WIB
Pelatih Sani Tawainella saat diundang Menpora Imam Nahrawi naik ke podium dalam perayaan Haornas di Magelang. (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.com – Menpora Imam Nahrawi menyebut nama Sani Tawainella saat memberi sambutan pada perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Magelang, Sabtu (9/9/2017).

Sani disebut Menpora karena berjasa menyatukan masyarakat Maluku yang terbelah karena konflik sosial. Dia menyatukan Maluku melalui sepak bola saat tim asuhannya menjadi juara Piala Medco 2006.

Di skuat itu ada Rizky Pellu, Alfin Tuasalamony, Hendra Bayaw, dua bersaudara Pingky, dan Pangky Pasamba dll. Tim yang terdiri pemain beragama Islam dan Kristen itu mendapat sambutan luar biasa saat menginjakkan kaki di Ambon.

"Kami tiba di Ambon pagi hari. Di bandara ribuan orang sudah menunggu kami sejak dini hari. Untuk kali pertama sejak peristiwa kerusuhan, masyarakat Maluku bersatu lagi," ucap Sani.

"Saya senang mendengar nama saya disebut Pak Menpora. Saya juga merasa bangga seorang pelatih di pelosok seperti Tulehu mendapat penghargaan di Haornas. Lebih dari itu nama saya disebut pula," ujarnya.


Pelatih Sani Tawainella memerkan piagam penghargaan yang diberikan Menpora Imam Nahrawi dalam perayaan Haornas di Magelang.(GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

Saat namanya disebut, Menpora meminta Sani kembali naik ke panggung. Menpora menegaskan bahwa Sani adalah simbol pemersatu masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, ras, dan agama.

Pelatih berlisensi C AFC ini menerima Penghargaan Olahraga Berprestasi Tahun 2017 sebagai Tokoh Inspirator Olahraga. Menurut dia, penghargaan ini memotivasi dirinya tetap menekuni melatih anak-anak Tulehu bermain sepak bola.

(Baca Juga: Mohon Doa Restu, Maczman Jayapura Akan Lantik Kepengurusan)

"Ini penghargaan yang luar biasa karena saya hanya pelatih SSB di Tulehu. Padahal masih banyak pelaku sepak bola yang berprestasi jauh lebih tinggi dibandingkan saya," kata dia.

Sani mendedikasikan penghargaan tersebut untuk masyarakat Maluku. Sebelum menjadi pelatih, Sani sempat menekuni profesi sebagai tukang ojek, lalu dia diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Maluku.

"Penghargaan ini untuk masyarakat Maluku," ujar Sani yang sempat jadi tukang ojek sebelum diangkat PNS di Disdikpora Maluku.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P