Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pebulu tangkis nasional yang kini menjadi pengelola apartemen Green Pramuka siap membantu para atlet yang akan berlaga pada Asian Games 2018.
"Sebagai mantan atlet, kami sangat ingin membantu adik-adik (atlet) bulu tangkis mengembalikan dominasi Indonesia di cabang olahraga kebanggaan kami. Untuk bentuk dukungannya akan kami komunikasikan dengan pihak PBSI maupun tim Satlak Prima," kata Komisaris PT Duta Paramindo Sejahtera Eddy Hartono.
Pebulu tangkis yang pernah memperkuat tim Piala Thomas pada 1988-1994 itu merasa resah melihat kegagalan timnas bulu tangkis melakukan sapu bersih medali emas pada SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-30 Agustus.
Pada Sea Games 2017, bulu tangkis hanya meraih dua medali emas dari nomor beregu putra yang didapat usai mengalahkan Malaysia partai final dengan skor 3-0. Satu medali emas lainnya, didapat tunggal putra Jonatan Christie.
Raihan ini menjadi yang terburuk dalam sejarah perbulu tangkisan Indonesia. Sejak SEA Games 1977, Merah Putih selalu keluar sebagai juara umum.
"Resah saja tidak cukup, kami para mantan atlet dan telah terjun di sektor swasta siap membantu sesuai kemampuan kami. Hal ini rasanya tidak berlebihan karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games. Wajib rasanya bulu tangkis meraih hasil maksimal," ujar Eddy yang pernah mencapai final Asian Games 1990.
Mantan atlet yang lahir pada 19 Juli 1964 ini adalah salah satu legenda yang dimiliki PB Djarum. Bersama Rudy Gunawan, duet Eddy/Rudy menjadi salah satu ganda putra yang disegani di dunia internasional.
Baca juga:
Mereka meraih gelar All England dan merengkuh medali perak pada Olimpiade 1992 di Barcelona.
Prestasi pasangan Eddy/Ruddy menyamai prestasi yang ditorehkan legenda Korea Selatan Park Joo-bong/Kim Moon-soo, Tiang Bingyi/Li Yongbo (China), serta Razif Sidek/Jailani Sidek (Malaysia).