Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) belum mendapatkan hak berupa dana akomodasi untuk persiapan SEA Games 2017 sejak Januari lalu.
"Pembayaran gaji sudah tidak terlambat hanya akomodasi yang terlambat. Karena itu, dana akomodasi untuk sementara ditalangi oleh Ketua Umum PB PABBSI Rosan Roeslani sebesar Rp 600 juta," kata Manajer timnas angkat besi Indonesia, Alamsyah Wijaya kepada JUARA, Kamis (7/9/2017).
"Saya tidak tahu berapa besaran akomodasi yang harus dibayar karena PB PABBSI langsung menagih kepada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima)," ucap Alamsyah.
Meski begitu, PABBSI tetap fokus mempersiapkan para lifter untuk mengikuti Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG) 2017 yang akan digelar 17-27 September mendatang di Ashgabat, Turkmenistan.
Baca juga:
"Rencananya angkat besi akan tampil pada 18-25 September dan kami tidak memiliki target apa pun pada AIMAG," ujar Alamsyah.
PABBSI mengirim sembilan orang ke Ashgabat yang terdiri dari enam lifter, dua pelatih, dan satu manajer.
Lifter yang diberangkatkan adalah Lisa Indriyani (48 kg putri), Dewi Safitri (53 kg putri), Acchedya Jagaditha (58 kg putri), Muhamad Purkon (62 kg putra), Muhamad Hasbi (69 kg putra), dan I Ketut Ariana (77 kg putra).
Ketut merupakan peraih medali emas pada SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia di kelas 77 kg. Saat ini, dia bersama lifter lainnya masih menjalani latihan di Bandung, Jawa Barat.
Selanjutnya, PB PABBSI berencana menggelar latihan di Jakarta pada Oktober mendatang.