Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olahraga Indonesia, Bangkit atau Terpuruk?

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 5 September 2017 | 16:17 WIB
Sejumlah tokoh olahraga menghadiri diskusi terkait prestasi kontingen Indonesia pada SEA Games Kuala Lumpur 2017 di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (5/9/2017). (NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET)

Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PP PWI) menggelar diskusi terkait prestasi olahraga Indonesia pada ajang SEA Games Kuala Lumpur 2017.

Kegiatan diskusi ini diselenggarakan di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, pada Selasa (5/9/2017) sore, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh terkait.

Mereka yang hadir di antaranya adalah Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Achmad Sutjipto, pemerhati olahraga Fritz E Simanjuntak, Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Raja Parlindungan Pane, serta beberapa jajaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Baca juga:

Diskusi ini membahas dan mengupas tentang pencapaian kontingen Indonesia pada SEA Games 2017.

Pada ajang multi-event tersebut, skuat Merah-Putih hanya mampu meraih 38 medali emas. Padahal, Indonesia ditargetkan oleh Satlak Prima untuk meraih 54 medali emas.

Selain itu, masalah keterlambatan anggaran dan gaji untuk atlet juga menjadi salah satu pembahasan utama.

Dalam hal skala prioritas pembinaan atlet, Indonesia juga dianggap belum fokus dan tidak berjenjang.

Alhasil, Indonesia dinilai berada di dalam situasi darurat olahraga. Prestasi mereka, khususnya dalam raihan medali emas, mengalami penurunan.

Pemerintah diharapkan bisa menemukan solusi untuk mengatasi persoalan ini. Terlebih lagi, Indonesia bakal menjadi tuan rumah Asian Games 2018.