Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ajang Pertarungan Para Atlet Veteran Tenis Meja

By Yakub Pryatama - Selasa, 5 September 2017 | 15:44 WIB
Atlet tenis meja Indonesia David Jacobs (kanan) menjadi andalan pada Kejuaraan Dunia Paralimpian di Karanganyar (GONANG SUSATYO/BOLA/JUARA.NET)

Usia yang sudah menua tak memengaruhi performa para peserta kompetisi tenis meja bertajuk Alexindo-Starmas Veteran Open International yang diselenggarakan di GOR Gelanggang Remaja, Jakarta, 1-3 September 2017.

Sebaliknya, para peserta saling unjuk gigi menampilkan performa terbaik mereka pada turnamen yang hanya menggelar nomor pertandingan kategori putra ini.

Berdasarkan pantauan JUARA.net, pemain-pemain dari negara unggulan seperti China, Malaysia, Denmark, Thailand, dan Singapura, turut hadir untuk berlomba.

Bahkan, pemain sekaliber Allan Bentsen, asal Denmark (juara dunia veteran), Meng Gang Xiong (China), dan Gerald van Grunsven (Belanda), turut hadir dan meramaikan persaingan juara di nomor tunggal Veteran Terbuka.

Baca juga:

Turnamen Veteran Terbuka mengadakan tiga nomor perlombaan, diantaranya, beregu veteran, tunggal putra 50 tahun, dan tunggal veteran 40 tahun.

Acara yang digelar tiga hari ini bertujuan untuk mempertemukan eks atlet atau non-atlet nasional maupun internasional.

"Tujuan mengadakan turnamen ini tentu untuk menjadi ajang silaturahmi para eks atlet. Tak hanya itu, ajang ini juga wadah untuk para veteran yang menyukai tenis meja untuk merasakan sensasi melawan pemain-pemain internasional," tutur David Jacobs, Ketua Pelaksana Veteran Terbuka saat ditemui di sela-sela pertandingan.

Rencananya, ajang pertandingan tenis meja bertaraf internasional yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini akan digulirkan setiap tahun.

"Ya, kami mengadakan tiga nomor terlebih dahulu. Jika penonton ramai dan menikmati para atlet veteran bertanding, saya ingin mengadakan turnamen ini rutin setiap tahun," ujar Baharja Halim, perwakilan Starmas. 

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini menggunakan sistem kualifikasi. Setiap tim dan pemain unggulan atau non-unggulan harus melalui kualifikasi. 

"Saya tak ingin ada kecurangan. Kita ingin pemain amatir atau level nasional saling bertemu," tutur Baharja lagi. 

Naskah ini bisa dibaca juga di Tabloid BOLA edisi 2.798.


Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P