Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak ada yang dapat menyangkal bahwa Kudus merupakan kota istimewa bagi para pegiat bulu tangkis.
Penulis: CW-2
Selain itu, Kota Kretek ini juga merupakan tempat kelahiran legenda bulu tangkis Indonesia, yakni Liem Swie King dan Hariyanto Arbi.
Setelah sukses menyelenggarakan audisi pada tahun lalu, Kudus kembali didapuk menjadi tuan rumah pada ajang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus, 5-7 September 2017.
Kudus menjadi kota terakhir setelah Pekanbaru, Banjarmasin, Manado, Solo, Cirebon, Purwokerto, dan Surabaya.
Baca Juga:
Mengenai persiapan Kudus untuk menjadi tuan rumah, Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation, Budi Darmawan, mengatakan tuan rumah sudah siap 100 persen.
“Pendaftaran online dibuka untuk umum pada hari Senin, 4 September,” tutur Budi kepada BOLA melalui WhatsApp.
Tahap seleksi Audisi umum di Kudus akan di mulai hr ini sampai 7 September, sudah siap taklukan lawanmu, Sobat?#WujudkanMimpimu#AUDBB2017 pic.twitter.com/iVLxba5UpK
— PB Djarum (@PBDjarum) September 5, 2017
Salah satu anggota tim pencari bakat, Yuni Kartika, menginginkan di pengujung audisi kali ini dirinya dapat menemukan pemain yang berbakat dengan usia yang relatif muda.
“Masih tetap fokus mencari pemain putri yang potensial. Saya menginginkan bibit-bibit berbakat muncul di Kudus agar kualitas permainan dari anak-anak U-11 dan U-13 bisa meningkat dari tahun sebelumnya,” tutur Yuni.
Tak hanya itu, para legenda seperti Christian Hadinata, Ade Chandra, Lius Pongoh, Denny Kantono, Kartono, Maria Kristin, dan Ivana Lie siap berkumpul guna menyeleksi peserta.
Ajang Pembuktian
Kudus menjadi perhentian terakhir pencarian bakat muda di arena audisi. Setelah audisi, perjalanan peserta belum berakhir karena final audisi sudah menanti bagi mereka yang lolos. Grand Final Audisi akan dilaksanakan di Kudus, 8-10 September.
Dari tujuh kota yang sudah melangsungkan audisi, terdapat 110 peserta yang akan bertarung untuk mendapatkan kesempatan karantina selama satu tahun di bawah pembinaan PB Djarum.
Salah satu finalis dari Purwokerto, Angelita Magdalena Yusuf, mengatakan tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah di depan mata.
"Persiapan saya untuk final sudah dilakukan sudah dari jauh-jauh hari yang lalu. Saya ingin membuktikan diri di Kudus nanti," ucap perempuan yang akrab disapa Angel itu.