Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putri India, Saina Nehwal, meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 2017 yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia, 21-27 Agustus lalu.
Meski gagal meraih medali emas, raihan pada kejuaraan dunia memiliki arti penting bagi Nehwal yang baru saja pulih dari cedera lutut.
"Luar biasa bisa meraih medali pada turnamen prestisius seperti kejuaraan dunia dan Olimpiade. Saya beruntung bisa mendapat medali perak pada Kejuaraan Dunia 2015 dan perunggu pada kejuaraan dunia tahun ini," kata Nehwal.
"Saya lebih menyukai medali ini mengingat saya sebelumnya berkutat dengan cedera yang mengancam karier saya," ujar pemain berusia 27 tahun ini.
Nehwal menjalani fase sulit selama 2016 karena mengalami cedera kaki setelah menjuarai Australia Terbuka, Juni. Cederanya semakin bertambah ke bagian lutut sehingga kiprahnya terhenti pada babak kedua Olimpiade Rio 2016.
Nehwal menjalani operasi lutut pada September 2016 dan baru kembali berlaga pada Liga India bertajuk Premier Badminton League (PBL), Januari 2017.
"Saya kembali ke turnamen bulu tangkis internasional karena mendapat dukungan dari fisioterapis dan pelatih, Vimal Kumar," ujar Nehwal.
Baca juga:
"Pada September 2016 setelah menjalani operasi selama seminggu, fisioterapis Chandan Poddar dan Arvind Nigam membantu saya. Setelah itu, pelatih saya Vimal membantu perlahan-lahan agar saya bisa mencapai posisi yang seharusnya," ucap Nehwal.
Dalam kondisi tidak fit, Nehwal mencoba mempertahankan gelar pada China Terbuka 2016, namun ia kalah pada babak pertama.
"Tapi, saya segera pulih dengan baik dan bermain pada Makau Terbuka serta Hong Kong Terbuka. Saya mencapai babak semifinal di dua turnamen tersebut," tutur Nehwal.
"Saya selanjutnya menjadi juara pada Malaysia Terbuka, mencapai perempatfinal India terbuka, Indonesia terbuka, serta Australia terbuka. Sekarang meraih medali pada kejuaraan dunia cukup memuaskan bagi saya," aku Nehwal.
Nehwal memiliki keyakinan mampu mendapat medali pada kejuaraan dunia karena memiliki catatan bagus melawan Sung Ji-hyun (Korea Selatan), Kristy Gilmour (Skotlandia), dan Nozomi Okuhara (Jepang) yang akhirnya menjadi juara dunia.
"Saya kalah dari Okuhara dalam rubber game karena kurang istirahat. Meski begitu, saya senang bisa meraih medali," ucap Nehwal.
Nehwal dikalahkan Okuhara dengan skor 21-12, 17-21, 10-21, dalam laga berdurasi 1 jam 13 menit.