Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelari jarak jauh putri Indonesia, Triyaningih, mengakhiri perjuangan pada SEA Games Kuala Lumpur 2017 dengan meraih medali perunggu.
Laporan langsung Diya Farida Purnawangsuni dari Kuala Lumpur
Keping perunggu didapat Triyaningsih dari nomor lari 5.000 meter putri yang menjadi nomor terakhirnya pada SEA Games tahun ini.
Triya, demikian ia biasa disapa, menyelesaikan lomba di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (25/8/2017), dengan catatan waktu 17 menit 36,98 detik.
Dia kalah cepat dari dua pelari Vietnam, Nguyen Thi Oanh (17 menit 23,20 detik) dan Pham Thi Hue (17 menit 33,45 detik), yang berturut-turut finis pada posisi kesatu dan kedua.
Triya sebetulnya punya peluang untuk meraih medali emas. Dia sudah memimpin jalannya lomba sejak tembakan start dilepas.
Namun, dua pelari Vietnam terus melakukan tekanan kepada Triya. Upaya ini mulai berbuah pada lap-lap akhir menjelang finis.
Tepat, pada dua lap terakhir, Nguyen menambah laju larinya dan langsung memperlebar jarak dengan Triya.
Memasuki lap final, Pham melakukan hal serupa. Dia melakukan sprint untuk menyalip Triya dan menempati posisi kedua.
Triya yang terlambat mengejar, hanya bisa finis di urutan ketiga.
Hasil ini menjadi yang terburuk sepanjang partisipasi Triya di pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara.
Pada SEA Games 2015, Triya berhasil mengawinkan medali emas nomor 10.000 meter dengan nomor 5.000 meter.
Sebelumnya, pencapaian terburuk Triya pada nomor 5.000 meter adalah medali perak (SEA Games Myanmar 2013).
Selebihnya, sejak mewakili Indonesia pada SEA Games Thailand 2007, Triya selalu berhasil mengawinkan medali emas dari nomor 10.000 meter dan 5.000 meter.
Dengan hasil ini, cabang olahraga atletik untuk sementara sudah mempersembahkan dua emas, enam perak, dan dua perunggu.
Atletik masih berpeluang menambah medali dari nomor-nomor lain yakni hepthatlon (sapta lomba) putri dan lari 10.000 meter putra.