Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cabang olahraga bola tangan memang masih belum populer di Indonesia. Namun, perkembangan cabang ini di Indonesia patut diacungi jempol sejak lima tahun terakhir.
Hal ini diperlihatkan oleh tim remaja putri Indonesia yang tampil pada Kejuaraan Bola Tangan Remaja Asia Putri yang digelar di GOR Popki, Cibubur, 20-28 Agustus.
Ajang dua tahunan ini diproyeksikan untuk membentuk sekaligus menyeleksi pemain yang dipersiapkan ke Asian Games 2018, 18 Agustus-2 September, di Jakarta dan Palembang.
Setelah tertunduk lesu di laga perdana melawan Hong Kong, pada laga kedua, Sri Nurlinda dkk harus mengakui keunggulan Korea Selatan dengan skor cukup telak 11-60. meski kalah, di sisi lain Indonesia banyak mendapatkan ilmu dari Negeri Ginseng.
"Ya, kami harus mengakui keunggulan Korea. Kami ambil positifnya saja. Meskipun masih jauh untuk mengimbangi Korea Selatan, paling tidak saya berharap permainan mereka bisa menular kepada kami," tutur Abdul Kadir, pelatih timnas bola tangan putri.
Abdul mengatakan bahwa banyak pelajaran yang bisa diambil setelah kalah dari Korea Selatan.
Baca juga:
"Permainan cepat, mengarahkan umpan dengan baik, dan menghindari terlalu banyak mengumpan bola. Jika mendapat bola selalu mencetak angka dengan cepat. Itulah cara bermain yang bisa dipelajari tim Indonesia," ujar Abdul.
Meski begitu, Abdul tak menampik bahwa timnya masih butuh pengalaman agar bisa bersaing dengan negara-negara unggulan.
Tak hanya itu, tim yang hanya menjalani pemusatan latihan selama dua minggu ini dapat menambah jam terbang. Apalagi, Korea Selatan merupakan salah satu tim kuat di Asia.