Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sejarah Paralayang Tercipta di Indonesia

By Senin, 14 Agustus 2017 | 19:18 WIB
Satu dari 101 atlet peserta Piala Asia II Lintas Alam Paralayang 2017, sedang lepas landas di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat pada Ronde I, Sabtu (12/8). (TAGOR SIAGIAN/HUMAS FASI )

 Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia II Lintas Alam Paralayang 2017. Kegiatan ini digelar di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, sejak Sabtu (12/8/2017) dan diikuti 101 pilot dari 12 negara.

Dalam sambutannya saat membuka Piala Asia II di Puncak, Jawa Barat, Sabtu (12/8) pagi, Presiden Federasi Aero Sport Asia (ASFA) Dr. Mubarak Al-Suwailem menyanjung para peserta.

Menurutnya, 101 pilot dari 12 negara yang hadir di Indonesia telah mencatat kansejarah baru bagi olahraga Paralayang.

“Untuk pertama kali paralayang berhasil mengikuti pekan olahraga multi cabang Asian Games 2018. Kalian membuka jalan bagi anak-anak dan cucu kalian untuk bisa ikut Asian Games," ujar Dr. Mubarak Al-Suwailem, seperti disampaikan Humas PB FASI (Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia), Tagor Siagian, kepada BolaSport.com. 

"Kalian juga yang memberi harapan agar paralayang bisa tampil di Olimpiade,” katanya lagi.


Seorang atlet paralayang menjalani test event Asian Games 2018 di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/8/2017).(INASGOC)

Mubarak menjanjikan bahwa ASFA tidak hanya akan fokus untuk meningkatkan jumlah kejuaraan di kawasan Asia.

ASFA juga ingin mencerdaskan dan meningkatkan kemampuan teknis para atlet lewat sports science, ilmu pengetahuan, dan teknologi keolahragaan.

Ia mencontohkan klinik teknik terbang lintas alam paralayang yang digelar sebelum Piala Asia yang diberikan oleh pilot andal dari Eropa.

Hal itu akan sangat bermanfaat agar pilot Asia bisa sejajar bahkan melebihi prestasi pilot-pilot Barat untuk masa panjang, bukan musiman.