Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024 akan berdiskusi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) soal rencana untuk menyertakan esports dalam ajang multi-event tersebut.
Sepanjang 2016, pasar esports menghasilkan pendapatan hingga 400 juta poundsterling (sekitar Rp 6,9 triliun) dan memiliki peminat global mencapai 320 juta orang.
Bahkan, esports rencananya bakal disertakan ke dalam ajang Asian Games 2022. Kini, esports juga berpotensi masuk ke Olimpiade.
Baca juga:
"Banyak anak muda yang tertarik. Jadi, ayo kita bertemu dengan mereka," kata Presiden Olimpiade Paris 2024, Tony Estanguet, seperti dikutip JUARA dari BBC.
"Sepertinya menarik jika kami melakukan interaksi dengan IOC dan keluarga esports untuk memahami prosesnya, dan mengapa esports bisa sangat sukses. Masih ada waktu. Saya tidak ingin mengatakan 'tidak' saat permulaan," tutur Estanguet.
Paris 2024 Olympic programme could include video gamers as the meteoric rise of eSports continues https://t.co/16nTgbrDZN pic.twitter.com/F5swJBwy6e
— MailOnline Sport (@MailSport) August 9, 2017
Gold medals for video gamers? Paris open to #esports on 2024 Olympic program @robharris https://t.co/RFH6I6k6Ye pic.twitter.com/2pkkJC4MPA
— AP Sports (@AP_Sports) August 8, 2017
Program Olimpiade Paris 2024 bakal dibentuk pada 2019. Keputusan terkait cabang olahraga yang diperlombakan akan diambil setelah Olimpiade Tokyo 2020.
Saat ini, tren esports memang sedang meningkat. Di China, tahun ini esports diprediksi tumbuh hingga 1,26 miliar dollar AS (sekitar Rp 16,7 triliun).
Berdasarkan data infografis yang dipublikasikan BBC, esports diharapkan bisa meraup dana hingga 1,2 miliar poundsterling (Rp 20,8 triliun) pada 2020 dengan jumlah peminat sekitar 600 juta orang.