Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden Asosiasi Internasional dari Federasi Atletik (International Association of Athletics Federations/IAAF) Lord Coe menilai Usain Bolt adalah sosok yang jenius dan memberi dampak besar bagi olahraga atletik seperti halnya Muhammad Ali pada tinju.
"Dia adalah sprinter terbaik sepanjang masa," ucap Coe yang dilansir BBC, Selasa (1/8/2017).
"Usain Bolt adalah seorang jenius. Saya pikir, selain Muhammad Ali, tidak ada lagi sosok atlet yang memberi dampak sebesar ini dalam suatu cabang olahraga," kata Coe lagi.
Bolt akan menjalani kompetisi lari terakhirnya pada Kejuaraan Dunia Atletik 2017 di London, Inggris, 4-13 Agustus.
Sepanjang kariernya, Bolt telah meraih 11 medali emas dari kejuaraan dunia, tiga di antaranya didapat dari disiplin lari jarak pendek nomor 100 meter (m).
Selain merajai kejuaraan dunia, Bolt juga tampil dominan pada Olimpiade.
Baca juga:
Pelari 30 tahun ini tercatat mengoleksi delapan medali emas Olimpiade, mulai dari Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016.
"Apa yang akan kami rindukan adalah personalitasnya. Rasanyan menyenangkan untuk memiliki seseorang yang memiliki pandangan serta mampu mengisi ruangan dan stadion," kata Coe.
"Kami tidak akan mengganti Usain Bolt, bukan karena tidak ada lagi yang bisa memenangi kompetisi seperti dia, tetapi karena personalitasnya yang begitu dominan," ucap Coe lagi.
Bolt sebetulnya sempat mencatatkan diri sebagai peraih tiga medali emas (100 m, 200 m, dan estafet 4x100 m) dalam tiga Olimpiade terakhir.
Namun, dia terpaksa mengembalikan satu medali emas yang didapat dari nomor estafet 4x100 m setelah rekan senegaranya, Nesta Carter, terbukti menggunakan doping pada Olimpiade Beijing 2008.
Pada kejuaraan dunia terakhirnya, Bolt akan turun di dua nomor saja yakni 100 m dan 4x100 m.