Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasangan ganda putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti menyumbang medali perunggu kedua untuk Indonesia pada Kejuaraan Asia Junior 2017.
Sebelumnya, medali perunggu juga didapat pasangan ganda putri lainnya, Jauza Fadhila Sugiarto/Ribka Sugiarto.
Berhadapan dengan pasangan asal Korea Selatan, Baek Ha-na/Lee Yu-rim, Agatha/Fadia menelan kekalahan dua gim langsung 17-21 dan 12-21.
Padahal, Agatha/Fadia sempat tampil meyakinkan dengan unggul 7-0 pada awal gim pertama.
"Pertama-tama mainnya sudah in, sudah enak sama partner juga. Namun, pas sudah tertekan kami nge-drop dan hatinya juga jadi kurang percaya diri," kata Agatha yang dilansir Badminton Indonesia.
Pada gim kedua, Agatha/Fadia berupaya untuk tampil lebih maksimal. Duel ini pun berlangsung ketat ketimbang sebelumnya.
Namun, Agatha/Fadia kembali gagal mengimbangi permainan Baek/Lee hingga akhirnya menelan kekalahan 12-21.
Baca juga:
"Kami harus lebih kuat lagi ke depannya, kemudian dari segi mental dan teknik perlu dikuatkan lagi. Terkadang saat ketinggalan poin jadi kurang percaya diri," tambah Agatha.
Kekalahan Agatha/Fadia mendapat evaluasi langsung dari pelatih ganda putri, Rudy Gunawan.
Rudy mengatakan bahwa Agatha/Fadia masih harus meningkatkan kekuatan dan fisik untuk menunjang penampilannya nanti pada Kejuaraan Dunia Junior 2017, November mendatang.
"Penampilannya cukup baik, cuma kita masih kalah dari power dan fisik. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi saya jelang Kejuaraan Dunia Junior," tutur Rudy.
"Namun, penampilan mereka tadi cukup lumayan, meski harus dibenahi lagi. Masalah keberanian dan nekat di lapangan juga masih kalah sama Korea dan China," ucap Rudy.
Meraih dua medali perunggu dari sektor ganda putri, Rudy menyatakan akan lebih fokus untuk menambal kekurangan anak didiknya sebelum Kejuaraan Dunia Junior 2017.