Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu terobosan yang dijanjikan Maybank Bali Marathon (MBM) 2017 janjikan tahun ini bagi para pelari adalah penggunaan crowdsourcing atau sumber daya kerumunan untuk pendokumentasian lomba.
Hal ini dikatakan Project Manager Maybank Bali Marathon 2017, Wahyu Qurnia Pisca Rizky, kepada JUARA di Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Ia menyadari bahwa sebagai pelari, fotografi sangat penting. Pemandangan di sepanjang rute Maybank Bali Marathon kerap mengundang decak kagum para pelari dari tahun ke tahun.
Tak jarang para pelintas berhenti lebih dulu di berbagai spot trek untuk mengambil selfie dan wefie.
Bahkan, pada pagelaran awal MBM, beberapa pelari tiba jauh setelah garis finis dibongkar karena mereka berhenti lama di sebuah aliran sungai dekat trek untuk mengambil foto.
Namun, pihak Maybank juga menyadari bahwa dokumentasi di suatu event biasanya berbiaya mahal.
Padahal, Rizky pernah melihat ada seorang fotografer yang hadir di lintasan MBM 2016 dan mengunggah hingga 3000 foto ke laman Facebook Page miliknya secara gratis.
Baca juga:
Ia pun beranggapan bahwa banyak fotografer bersedia melakukan hal serupa untuk menguji skill mereka jika diberi akses dan kesempatan.
Pihak penyelenggara akhirnya melihat crowdsourcing sebagai solusi dokumentasi ideal.
Mereka mendekati sebuah start-up bernama Flash Frame yang pernah bekerjasama dengan pihak penyelenggara Chicago Marathon.