Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dari seluruh cabang yang tengah bersiap diri menjelang SEA Games Malaysia 2017, mungkin taekwondo jadi salah satu yang paling siap. Dalam sehari, 17 atlet nasional taekwondo menjalani tiga sesi latihan.
Penulis: Persiana Galih
Ketiga sesi itu terbagi menjadi pagi, siang, dan malam. Pada sesi pagi dan siang, biasanya para atlet dijejali latihan fisik dan teknik. Berikutnya, mereka menjalani latihan ringan atau konsultasi dengan pelatih pada malam hari.
Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Marciano Norman, mengatakan ketatnya waktu latihan dilakukan agar kontingen Indonesia tak tertinggal dari negara pesaing di SEA Games.
“Negara lain melakukan persiapan dengan matang, belum lagi ditambah dengan berbagai rangkaian try out mereka,” ujar Marciano saat ditemui BOLA di GOR POPKI, Cibubur, Jawa Barat. Sejauh ini tim taekwondo Indonesia telah melakoni empat kesempatan try out.
Lalu, bagaimana Indonesia bisa unggul jika negara lain juga melakukan persiapan yang matang? Jawabannya ada pada faktor pelatih.
Baca Juga:
Dua pelatih asal Korea Selatan yang dikontrak Indonesia sejak awal tahun, Shin Seun-jun dan Sun Jae-lee, dipercaya menjadi arsitek di balik prestasi timnas taekwondo di Malaysia. Nama Shin dan Sun sudah tercatat di Taekwondowon, museum taekwondo di Korea Selatan.
Semua ini dilakukan demi meraih dua emas. Target jumlah emas ini sama dengan pencapaian pada SEA Games 2015 Singapura melalui Reinaldy Atmanegara (54 kg putra) dan Mariska Halinda (53 kg putri).
Video dan Psikologis
Selain itu, tim pelatih telah mengumpulkan berbagai video pertandingan pesaing-pesaing Indonesia. Video-video tersebut didapat dari kejuaraan-kejuaraan dan sesi latihan tim nasional peserta SEA Games lainnya.
Video-video itu nantinya akan menjadi pembahasan hangat di sesi latihan malam. Dengan rekaman gambar bergerak, tim pelatih taekwondo akan mudah menemukan kelemahan lawan.
Selanjutnya, sisi psikologis atlet. Menurut pelatih kepala Rahmi Kurnia Pratama, atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas) taekwondo tak pernah dibebani masalah yang bukan menjadi tanggung jawabnya, misalnya finansial.
“Pak Ketua Umum sebisa mungkin menyembunyikan masalah finansial yang terjadi. Ia khawatir isu tersebut berimbas pada konsentrasi atlet kami,” tuturnya.
Ya, uang saku yang telat turun tetap menjadi kendala pelatnas tahun ini. Bahkan, ada cabang yang memilih membubarkan tim hingga uang pelatnas cair.
Sementara itu, taekwondo memilih terus menjalani pelatnas dengan sumber pendanaan pribadi Marciano.