Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain belakang anyar AC Milan, Leonardo Bonucci, menunjuk Alessandro Nesta sebagai sosok yang memengaruhi keputusannya memilih posisi bermain.
Jauh sebelum Bonucci datang, Nesta sempat menjadi bek tengah andalan I Rossoneri, julukan klub. Dia berkarier di sana dari 2002 hingga 2012.
Tidak cuma itu, Nesta juga menjadi palang pintu yang tidak tergantikan di tim nasional Italia.
Kiprah Nesta di lapangan ternyata turut menginspirasi Bonucci yang berusia sebelas tahun lebih muda.
"Para pemain yang membela AC Milan ketika saya masih kecil, adalah legenda. Saat mulai besar, saya pun mengidolakan Nesta dan menjadi seorang pemain belakang," tutur Bonucci.
???? @bonucci_leo19 a #MilanTV: "Ho fame di vincere ancora"
— AC Milan (@acmilan) July 22, 2017
Guarda l'intervista completa ???????? https://t.co/zbMv3HqANh#weareinchina pic.twitter.com/K37N3Bieqi
Dengan seragam AC Milan, Bonucci pun ingin mengikuti jejak idolanya yang telah menyumbangkan berbagai prestasi. Berkat bantuan Nesta, I Rossoneri memenangi dua gelar Serie A, kasta pertama Liga Italia, dan dua trofi Liga Champions.
Belakangan, kehebatan AC Milan meluntur baik di Italia maupun Eropa. Mereka cuma mengakhiri Liga Italia 2016-2017 di peringkat keenam.
Baca: Lepas Bonucci, Juventus Kehilangan Aktor "Lempar Lembing"
"Saya baru memulai karier bersama AC Milan. Semoga, saya bisa membantu agar klub ini kembali ke tempat sebelumnya," ujar Bonucci.
"Hal terpenting adalah rasa lapar yang bisa memberikan kekuatan ekstra kepada Anda. Adapun bagian saya adalah mentransfer pengalaman juara dan hasrat untuk meneruskannya," kata dia.
Bonucci sendiri direkrut AC Milan dari Juventus dengan biaya 42 juta euro (sekitar Rp 652,1 miliar). Dia mematahkan rekor Nesta sebagai pemain belakang termahal sepanjang sejarah klub.