Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bali United sedang berapi-api. Dalam empat laga terakhir, Serdadu Tridatu mampu meraup poin di tiap partainya.
Penulis: CW-1
Selain itu, tim kebanggaan Bali ini mulai menunjukkan produktivitas dalam mencetak gol. Anak asuh Widodo Cahyono Putro ini mampu mencetak 13 gol dalam empat laga pamungkas.
Sementara tim tamu PSM Makassar memiliki catatan laga tandang yang tidak bagus. Dari lima laga tandang terakhir, Juku Eja hanya mampu meraih dua hasil imbang, sisanya kalah.
Kedua hasil imbang pun didapatkan kala berhadapan dengan tim-tim berposisi di papan bawah, yakni Persegres dan Persiba.
Hal tersebut membuat peluang Bali United (BU) untuk meraup tiga angka semakin terbuka.
Ditambah lagi, PSM akan kehilangan dua menara kembar mereka, yakni Hamka Hamzah dan Steven Paulle.
Kemungkinan absennya Hamka dan Steven tentu membuat Sylvano Comvalius bisa makin menggila di depan gawang PSM.
Dalam empat laga terakhir, Comvalius mampu mencetak lima gol sekaligus membuat dirinya menjadi pencetak gol terbanyak kedua di Liga 1.
Jika mampu mengalahkan PSM, bukan tidak mungkin BU akan menembus tiga besar klasemen.
Sementara bagi PSM, jika mereka gagal meraih poin, tiga tim di bawahnya, yakni Persipura, Bhayangkara FC, dan pastinya Bali United sudah siap mendongkel Syamsul Chaeruddin dkk untuk keluar dari tiga besar Liga 1.
Duel Belanda
Aroma Belanda akan terasa kencang di duel ini. Selain Comvalius, tuan rumah juga punya Nick van der Velden.
Ditangguhkannya regulasi pemain U-23 membuat gelandang berusia 35 tahun ini bisa bermain penuh.
Baca Juga:
Keputusan sang pelatih menggeser Van der Velden ke posisi winger juga berbuah manis. Sang pemain tak cuma menjadi pelayan bagi Comvalius dan Irfan Bachdim, tapi juga mencetak dua gol dalam empat pertandingan terakhirnya.
Adapun Bachdim juga mewarisi darah Belanda dari sang ibu, lahir di Amsterdam, dan sempat bermain di sejumlah klub Negeri Tulip.
PSM dimotori oleh duet Belanda, Wiljan Pluim dan Marc Klok. Produktivitas Ayam Jantan dari Timur tak bisa dimungkiri merupakan buah pelayanan keduanya.
Jangan lupa, darah Belanda di kubu tim tamu juga diperkuat oleh sang pelatih, Robert Rene Alberts.