Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lampu penerangan GOR KONI Kota Bandung yang digunakan pada penyelenggaraan Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Premier Li Ning Jawa Barat Open 2017 mendapat sorotan dari peserta.
Pemain ganda klub Jaya Raya Jakarta, Irfan Fadhilah mengeluhkan kurang meratanya penerangan di gedung olahraga yang baru selesai direnovasi itu.
"Cahaya di lapangan paling ujung yakni lapangan satu dan lima kurang terang. Berbeda dengan tiga lapangan lainnya yang terlihat terang," ujar mantan penghuni pelatnas, Cipayung, Jakarta.
Ia juga menyebut cat tembok yang didominasi warna putih di bagian dalam gedung, termasuk pinggir lapangan cukup mengganggu karena sama dengan warna shuttle cock.
Ketua Panitia Pelaksana, Herman Subarjah mengakui cahaya lampu agak redup di sebagian lapangan karena penempatan lampunya kurang pas.
"Tadinya bahkan lebih parah lagi. Ini agak lumayan karena penempatan lampunya sudah sempat dibetulkan sebelum kejuaraan dimulai," tuturnya.
Baca Juga:
Terkait cat dinding di sekeliling lapangan, menurut Herman, warnanya sesuai aturan memang harus redup supaya tidak mengganggu pemain. Begitu pula dengan kaca jendela, tidak boleh bening.
Menurut Herman, kekurangan pada event pertama di GOR baru ini menjadi masukan berharga bagi pengelola agar ke depan pelaksanaannya lebih baik lagi.