Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Taktik Timnas U-22 Indonesia, Waspadai Problem Klasik

By Rabu, 19 Juli 2017 | 12:15 WIB
Pelatih tim nasional U-22 Indonesia, Luis Milla (kiri) bersama staf pelatih duduk memantau para pemain mereka dari bench pinggir lapangan saat laga ujicoba melawan PS Badung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin (10/7/2017). (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Penyelesaian akhir buruk dan serangan monoton. Dua hal ini merupakan problem klasik yang merecoki permainan tim nasional Indonesia setiap kali melakoni pertandingan internasional, entah bertajuk uji coba atau kejuaraan resmi. 

Penulis: Indra Citra Sena

Belakangan, problem klasik itu mulai teratasi seiring kedatangan Luis Milla. Permainan timnas U-22 yang diproyeksikan mengikuti Kualifikasi Piala AFC U-23 2018 dan SEA Games Malaysia 2017 sudah mendekati standar sang pelatih, terutama di dua laga uji coba terkini.

Indonesia semakin terbiasa memainkan sepak bola dari kaki ke kaki dan mengurangi intensitas umpan silang. Perkembangan signifikan ini terlihat ketika mengalahkan Kamboja (2-0) serta menahan imbang Puerto Riko (0-0) sebulan lalu.

Pusat permainan terletak di lini tengah karena Milla meminta para gelandang lebih sering memegang bola. Pemain sayap berkaki cepat seperti Febri Hariyadi, Miftahul Hamdi, dan Saddil Ramdani juga dituntut untuk aktif bergerak menusuk ke kotak penalti lawan mengandalkan kemampuan dribel mereka.

Namun, catatan impresif tersebut patut digarisbawahi mengingat timnas U-22 mendapatkan tenaga bantuan dari enam nama senior, yakni Kurnia Meiga, Fachrudin Aryanto, Adam Alis Setyano, Bayu Pradana, Stefano Lilipaly, dan Irfan Bachdim.

Di luar itu, Indonesia yang memasang pemain-pemain U-22 tanpa bantuan senior baru sekali melangsungkan pertandingan uji coba internasional, yaitu melawan Myanmar. Hasilnya adalah kekalahan 1-3.

Baca Juga:

Sisanya, agenda uji coba timnas U-22 sebatas tim-tim lokal, antara lain versus Persija Jakarta, Persita Tangerang, Persewangi Banyuwangi, Bali United, PS Badung U-21, dan PS Badung.

Sentuhan Akhir

Bermodalkan skuat murni U- 22, problem klasik Indonesia bisa muncul kembali di Kualifikasi Piala AFC U-23 2018, terlebih soal sentuhan akhir. Insting gol personel ofensif laskar Merah-Putih masih harus dibenahi.