Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek sayap Persib Bandung, Tony Sucipto menghormati keputusan Djadjang Nurdjaman yang memilih mundur dari jabatan sebagai pelatih skuat Maung Bandung.
Djadjang Nurdjaman mundur seusai Persib Bandung kalah 1-2 dari Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (15/7/2017).
Djanur, sapaan akrab Djadjang, memiliki alasan kuat memilih untuk mundur dari kursi panas pelatih Maung Bandung. Sebagai pemain, Tony Sucipto tidak bisa berbuat banyak.
Tony menambahkan, tidak bisa melupakan kenangan manis bersama pelatih kelahiran Majalengka ini. Pasalnya, beberapa gelar turnamen dan kompetisi Maung Bandung diraih bersama Djanur.
"Situasi coach sama seperti pemain, kami dikontrak dan beliau juga dikontrak. Mungkin sekarang istirahat, jadi beliau jadi lebih enak bagi coach," kata Tony di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Selasa (18/7/2017).
Baca Juga:
"Coach juga sudah memberikan sejarah buat Persib selama melatih, jadi mungkin mundur untuk menenangkan diri," tuturnya.
Tony tidak menampik rasa kehilangan setelah Djadjang mundur. Meski begitu, dia tidak ingin larut meratapi kepergian Djanur. Karena, perjuangan Persib di Liga 1 masih panjang.
"Kami enggak bisa terlalu meratapi. Sebab, kami harus jalan, terlepas coach Djanur mundur dari Persib. Kami harus tetap kerja keras," ucap Tony.
Pertandingan perdana Maung Bandung tanpa Djanur saat Persib menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (22/7/2017).
"Kejadian hampir sama dengan lawan PSM. Meski tidak ada sosok coach Djanur, kami bermain bukan hanya untuk Persib saja. Kami bermain untuk orang yang kami cintai, anak dan istri," tutur pemain asal Surabaya ini.
"Makanya, banyak yang bilang main harus pakai hati. Kami sudah main pakai hati, cuma hasil sebelumnya belum baik, belum rezeki kami," ucapnya.