Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim nasional Indonesia U-22 era Luis Milla memasuki fase penting setelah menjalani rangkaian pemusatan latihan plus laga uji coba selama empat bulan terakhir. Laskar Merah-Putih bakal bertarung di Kualifikasi Piala AFC U-23 2018 pada 19-23 Juli di Thailand.
Penulis: Indra Citra Sena/Gonang Susatyo
Dikatakan fase penting karena di sinilah kinerja Milla mulai dinilai mengingat Kualifikasi Piala AFC U-23 2018 merupakan ajang resmi yang menjanjikan atmosfer pertandingan sejati. Sejauh mana efek racikan pelatih berpaspor Spanyol itu terhadap permainan timnas U-22 akan terlihat.
Sebelumnya, performa timnas U-22 dianggap belum maksimal saat menjalani "pemanasan" melawan Myanmar, Persija Jakarta, Persita Tangerang, Persewangi Banyuwangi, Bali United, Kamboja, Puerto Riko, PS Badung U-21, dan PS Badung.
Febri Hariyadi dkk. memang banyak mendulang kemenangan, tapi atas tim-tim yang kualitasnya berada di bawah mereka, antara lain Persita (2-1), Persewangi (1-0), Kamboja (2-0), PS Badung U-21 (8-0), dan PS Badung (6-1).
Sebaliknya, timnas U-22 menemui kesulitan dan mesti mendulang hasil minor setiap kali menjumpai lawan berkualitas setara, seperti Myanmar (1-3), Persija (0-0), Bali United (0-1), dan Puerto Riko (0-0).
Di Kualifikasi Piala AFC U-23 2018, Indonesia tergabung di Grup H bersama Thailand, Malaysia, dan Mongolia. PSSI kabarnya ingin Milla memenuhi target ganda, yakni lolos ke putaran final Piala AFF U-23 sekaligus menemukan bentuk permainan terbaik yang lantas bisa dibawa ke SEA Games Malaysia 2017.
Tercapai atau tidaknya target itu juga ikut menentukan persepsi publik dan seberapa besar tekanan yang datang menjelang SEA Games. Milla sebagai pelatih berpengalaman tentu memahami hal semacam ini.
“Sudah waktunya Milla memperlihatkan sentuhan magis karena jadwal timnas U-22 menuju SEA Games sudah mepet. Jangan lagi beralasan masih mencari bentuk permainan. Seluruh pertandingan Kualifikasi Piala AFC U-23 harus dilakoni secara serius,” ujar eks pelatih timnas, Bambang Nurdiansyah, kepada BOLA.