Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Vs Malaysia: Semangat Saja Tidak Cukup

By Rabu, 19 Juli 2017 | 08:46 WIB
Bek Timnas U-22 Indonesia, Bagas Adi Nugroho (kanan) ,berduel udara dengan pemain PS Badung pada laga uji coba di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (10/7/2017). (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Laga perdana Grup H Kualifikasi Piala Asia U-23 menyajikan duel serumpun antara Indonesia kontra Malaysia. Juru taktik Indonesia, Luis Milla, menyatakan anak didiknya sudah siap tempur di Supachalasai National Stadium, Bangkok, Rabu (19/7/2017).

Penulis: Kukuh Wahyudi

Kemenangan pembuka akan sangat berarti bagi perjalanan Indonesia menembus putaran final pada 2018. Langkah Indonesia mengincar slot pemuncak klasemen ataupun lima runner-up terbaik akan lebih mudah.

Bila berhasil membukukan tiga poin di partai awal, idealnya Bagas Adi cs bisa mengambil poin serupa saat berhadapan dengan Mongolia (21/7/2017). Secara tradisi, Mongolia bukanlah tim kuat yang sulit ditaklukkan.

Di partai ketiga, ujian bakal lebih berat lantaran bertemu Thailand (23/7/2017). Andaikan gagal menang, hasil imbang pun seharusnya cukup membuat Indonesia berpotensi lolos ke putaran final.

"Pemain sangat semangat dan termotivasi menjelang laga Kualifikasi Piala Asia U-23. Cuaca di Bangkok juga tidak ada masalah. Kami memberikan berbagai macam menu latihan di sini," kata Luis Milla dalam rilis PSSI.

Postur Tubuh

Semangat dan motivasi tentu tidak cukup untuk mengarungi persaingan ketat di Bangkok nanti. Milla harus memimpin Marinus Manewar cs tampil sempurna.

Kekopongan yang kerap menghinggapi lini pertahanan harus bisa teratasi sejak menit awal di laga perdana. Begitu juga dengan sektor depan yang harus lebih agresif dan cerdas dalam memanfaatkan peluang sekecil apa pun.

Para gelandang timnas harus cekatan dalam menyaring gempuran dan kreatif kala membangun serangan. Soalnya, menurut "mata-mata" Indonesia di Malaysia, Rahmad Darmawan, Malaysia di tangan Ong Kim Swee bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan.

Baca Juga:

"Secara talenta, Malaysia memang kalah dengan Indonesia. Kekuatan mereka terletak pada pemahaman taktik bermain yang memang sudah mereka dapatkan saat U-19 dan U-21 karena kompetisinya digelar secara reguler," ujar Rahmad, yang kini tengah mengarsiteki klub Malaysia, T-Team, kepada BOLA.

"Soal postur tubuh, pemain Malaysia juga banyak yang tinggi. Kondisi itu ideal dengan konsep permainan mereka yang tidak mementingkan possessesion play. Yang diwaspadai adalah mereka cukup solid dalam pertahanan dan cepat dalam serangan balik," tutur Rahmad.

Sementara itu, Malaysia tengah dalam kepercayaan diri tinggi setelah mengalahkan Myanmar 2-0.

"Namun, masih ada beberapa lagi kelemahan di beberapa bagian ketika pemain terkadang tidak menunjukkan keserasian dalam permainan," ucap Ong Kim Swee seperti dilansir dari Berita Harian.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P