Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sayap Arsenal, Theo Walcott, tidak menyesal pernah mengungkapkan kemarahannya musim lalu. Menurut Walcott, ada perubahan yang terjadi di skuat The Gunners setelah dia mengungkapkan kekecewaannya.
Theo Walcott mengekspresikan kekesalan saat Arsenal kalah 0-3 melawan Crystal Palace pada pekan ke-32 Liga Inggris, 10 April 2017.
Kala itu, pemain berusia 28 tahun tersebut menyandang ban kapten dan bermain selama 69 menit.
Kekalahan telak membuat Walcott kesal. Dia mengkritik rekan-rekan setim yang menurutnya tidak menunjukkan semangat juang sebaik Palace, yang menjadi lawan mereka.
Walcott menilai tidak ada yang salah dengan kata-katanya itu. Dia pun akan terus mengungkapkan pendapat soal Arsenal.
"Saya adalah kapten ketika kami kalah. Tidak ada yang mau membahas kekalahan itu, jadi saya merasa harus mengatakan sesuatu," tutur Walcott di sela kunjungan pramusim Arsenal di Sydney, Australia.
"Toh, setelah itu penampilan Arsenal membaik. Saya orang jujur dan selalu mengungkapkan isi pikiran. Saya ingin yang terbaik untuk tim," katanya.
Baca Juga:
Menurut Walcott, Arsenal tampil lebih baik setelah kekalahan tersebut. Kalau melihat di delapan pekan setelah partai versus Palace itu, pasukan Arsene Wenger menang tujuh kali dan kalah satu kali.
Mereka juga menutup musim dengan gelar Piala FA, meski gagal finis di empat besar Liga Inggris seperti musim-musim sebelumnya.
"Kata-kata saya mengundang reaksi yang memang saya cari. Banyak yang tidak senang dengan kekalahan tersebut, tetapi kami mengumpulkan kembali kekuatan, bekerja keras, dan mendapat hasil yang kami inginkan," tutur Walcott.
"Tidak finis di empat besar memang mengecewakan, tetapi memenangi Piala FA adalah hasil positif. Musim ini kami harus punya pencapaian lebih. Arsenal tidak boleh menahan diri," katanya.