Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
garanya penonton masuk ke lapangan dalam pertandingan di Stadion Krida, Rembang, Minggu (16/7/2017).
Saat itu, PSIR Rembang sudah unggul 1-0. Gol tuan rumah dicetak Rudy Santoso di menit ke-48. Namun setelah gol itu, suporter kedua tim saling ejek dan kemudian terjadi pelemparan.
Tak lama kemudian penonton masuk lapangan yang mengakibatkan pemain Persis Solo berlarian masuk ruang ganti untuk menyelamatkan diri. Wasit Adi Kristiawan asal Malang pun menghentikan laga.
“Panitia pelaksana meminta kami untuk melanjutkan pertandingan. Namun, kami menolak karena situasinya sudah tidak kondusif,” kata pelatih Persis Widyantoro.
“Saat itu, suporter lawan melempari suporter PSIR."
Pelatih PSIR Rembang, Hadi Surento
”Pemain juga ketakutan dengan situasi yang terjadi. Beberapa pemain dan ofisial tim yang berada di bench menjadi sasaran lemparan. Bukan hanya botol minuman air mineral, kami juga dilempari batu,” tuturnya.
Akibat insiden itu, semua anggota tim Persis sempat tertahan di dalam stadion. Tim akhirnya bisa meninggalkan stadion sekitar pukul 18.00 WIB.
Mereka mendapat pengawalan dari petugas keamanan sampai ke hotel tempat menginap.
Widyantoro mengungkapkan, tim sesungguhnya tak mempersoalkan dengan gol tuan rumah. Menurut pelatih asal Semarang ini, gol itu seharusnya dianulir karena pemain dalam posisi off-side.
Baca juga:
”Kepemimpinan wasit masih jadi sorotan. Tetapi, kami tak mempersoalkannya. Hanya seusai gol itu terjadi saling lemparan di antara suporter,” ujarnya.